Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rakyat Aceh Kumpulkan Emas 20 Kg untuk Beli Pesawat Pertama Milik Indonesia

Kompas.com - 30/01/2022, 09:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tak hanya Hardjanto Tutik, warga Padang yang membeli obligasi pada tahun 1950. Di tahun yang sama, Nyak Sandang asal Acel juga membeli obligasi.

Kala itu pemerintah Indonesia mengeluarkan UU Darurat RI nomor 13 Tahun 1950 tentang Pinjaman Darurat.

Regulasi tersebut ditetapkan di Jakarta pada 18 Maret 1950 dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Pasal 1 di UU tersebut menjelaskan Menteri Keuangan diberi kuasa selama1950 untuk mengambil tindakan. Termasuk di antara mengadakan pinjaman bagi negara turut serta dalam pinjaman mengeluarkan peraturan-peraturan tentang peredaran uang.

Baca juga: Kisah Nyak Sandang, Sumbang Harta untuk Beli Pesawat Pertama RI, Bertemu Jokowi dan Ingin Naik Haji

Disebutkan juga surat pinjaman berbunga 3 per 100 dalam satu tahun yang dibayar dengan kupon tahunan setiap tanggal 1 September.

Kupon tersebut dapat ditunaikan di semua kantor De Javasche Bank di Indonesia dan beberapa lokasi lainnya.

Tak hanya membeli obligasi, Nyak Sandang kala itu juga ikut menyumbangkan harta miliknnya untuk membeli pesawat pertama milik Indonesia.

Baca juga: Cerita 2 Pembeli Obligasi Pemerintah pada 1950, Nyak Sandang dan Penggugat Presiden

Rakyat Aceh kumpulkan emas hingga 20 kg

Surat obligasi tahun 1950 milik Nyak Sandang yang diperlihatkan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (21/3/2018).Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Surat obligasi tahun 1950 milik Nyak Sandang yang diperlihatkan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, pada 16 Juni 1948, Presiden melakukan lawatan ke Kutaraja (sekarang Banda Aceh).

Ia kemudian berpidato dan meminta rakyat menyumbang untuk Republik.

Tak membutuhkan waktu lama, dengan bantuan Tengku Muhammad Daud Beureueh, rakyat Aceh berhasil mengumpulkan emas sebanyak 20 kilogram dan uang 120.000 dolar Singapura.

Salah satu yang penyumbang adalah Nyak Sandang yang bertemu Presiden Jokowi pada 21 Maret 2018.

Baca juga: Sejarah Garuda Indonesia: Sumbangan Rakyat Aceh dan Patungan Belanda

Pada tahun 1948, Nyak Sandang yang masih berusia 23 tahun bercerita jika ia dan orangtuanya menjual sepetak tanah yang ditanami 40 batang pohon kelapa.

Ia kemudian menyerahkan hasil penjualan tanah serta emas 10 gram ke negara bersama sumbangan warga Aceh lainnya. Harta Nyak Sandang kala itu dihargai Rp 100.

Hasil sumbangan rakyat Aceh tersebut kemudian digunakan untuk membeli pesawat dakota.

Pesawat Dakota DC-3 dinamakan Dakota RI-001 Seulawah. Arti "Seulawah" adalah gunung emas. Pesawat Seulawah mempunyai panjang 19,66 meter dan rentang sayap 28.96 meter.

Baca juga: Sejarah Garuda Indonesia, Bermula dari Sumbangan Emas Rakyat Aceh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com