Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Kisah Bocah 9 Tahun, Diterkam dan Dibawa Buaya, Lalu Ditemukan Tewas di Sungai

Kompas.com - 18/01/2022, 05:30 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Bocah perempuan AP (9) yang diterkam dan dibawa buaya di Sungai Batang Masang, Agam, Sumatera Barat akhirnya ditemukan meninggal dunia, Senin (17/1/2022).

Korban ditemukan mengambang di air sungai sekitar 7 kilometer dari lokasi kejadian.

"Sudah ditemukan sekitar pukul 17.50 WIB," kata Kepala Kantor Basarnas Padang Asnedi yang dihubungi Kompas.com, Senin.

Baca juga: Buaya Terkam dan Bawa Bocah di Agam, BKSDA: Daerah Itu Habitat Buaya

Asnedi mengatakan setelah ditemukan, korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah perempuan AP (9) diduga diterkam dan dilarikan buaya usai mandi di Sungai Batang Masang, Lubuk Basung, Agam, Sumatera Barat, Senin (17/1/2022).

Asnedi mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, peristiwa berawal pada pukul 06.20 WIB saat korban mandi di sungai bersama kakaknya, M untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

Namun selesai mandi, M melihat adiknya diterkam buaya saat hendak keluar dari sungai.

M sudah berusaha menarik AP, namun buaya lebih kuat dan membawa AP masuk ke dalam sungai.

Baca juga: Detik-detik Bocah Diterkam dan Dibawa Buaya, Sempat Ditarik Kakaknya

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Ardi Andono menyebutkan Sungai Batang Masang di Agam, Sumatera Barat memang merupakan habitat buaya.

Sepanjang 2021 tercatat ada 7 konflik buaya dengan manusia. Lima diantaranya terjadi di Batang Masang, Agam.

Terakhir, Senin (17/1/2022) seorang bocah perempuan AP (9) diduga diterkam dan dilarikan buaya usai mandi di Sungai Batang Masang.

"Sungai Batang Masang itu memang habitat buaya. Jadi buaya tidak bisa kita serta merta dipindahkan, karena memang habitatnya di situ. Untuk konflik buaya sudah 7 kali di tahun 2021  Lima ada di Agan di Sungai Batang Masang," kata Ardi yang dihubungi Kompas.com, Senin (17/1/2022).

Ardi menjelaskan upaya evakuasi buaya merupakan upaya terakhir yang akan dilakukan, karena saat ini juga tidak ada tempat penampungannya.

"Seluruh lembaga konservasi sudah penuh dengan buaya hasil konflik," kata Ardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com