PADANG, KOMPAS.com-Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Ardi Andono menyebutkan, Sungai Batang Masang di Agam, Sumatera Barat memang merupakan habitat buaya.
Sepanjang 2021 tercatat ada 7 konflik buaya dengan manusia. Lima di antaranya terjadi di Batang Masang, Agam.
Terakhir, Senin (17/1/2022) seorang bocah perempuan AP (9) diduga diterkam dan dilarikan buaya usai mandi di Sungai Batang Masang.
"Sungai Batang Masang itu memang habitat buaya. Jadi buaya tidak bisa kita serta merta dipindahkan, karena memang habitatnya di situ. Untuk konflik buaya sudah 7 kali di tahun 2021 Lima ada di Agan di Sungai Batang Masang," kata Ardi yang dihubungi Kompas.com, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Detik-detik Bocah Diterkam dan Dibawa Buaya, Sempat Ditarik Kakaknya
Ardi menjelaskan upaya evakuasi buaya merupakan upaya terakhir yang akan dilakukan, karena saat ini juga tidak ada tempat penampungannya.
"Seluruh lembaga konservasi sudah penuh dengan buaya hasil konflik," kata Ardi.
Saat ini, kata Ardi, sedang diupayakan untuk membuat kawasan ekosistem esensial untuk buaya yang berada di Agam.
"Semoga mendapat dukungan dari Bupati, karena yang menetapkannya bupati, dan ke depannya bisa untuk wisata terbatas," ujar Ardi.
BKSDA, kata Ardi, berharap adanya partisipasi dari perkebunan sawit yang didalamnya ada habitat buaya, sehingga lokasi nya bisa digunakan untuk penangkaran buaya atau HCV nya perkebunan.
"Kami sangat prihatin atas kejadian ini, semoga korban bisa di temukan, dan buaya bisa kita amankan," kata Ardi.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah perempuan AP (9) diduga diterkam dan dilarikan buaya usai mandi di Sungai Batang Masang, Lubuk Basung, Agam, Sumatera Barat, Senin (17/1/2022).
Saat ini tim Basarnas Padang sudah menurunkan tim untuk mencari korban dengan menggunakan perahu karet menelusuri sungai tersebut.
"Kita sudah dapat laporan. Tim sudah turun ke lokasi," kata Kepala Kantor Basarnas Padang, Asnedi yang dihubungi Kompas.com, Senin.
Baca juga: Bocah 9 Tahun Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai Sebelum ke Sekolah
Asnedi mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, peristiwa berawal pada pukul 06.20 WIB saat korban mandi di sungai bersama kakaknya, M untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.
Namun selesai mandi, M melihat adiknya diterkam buaya saat hendak keluar dari sungai.
M sudah berusaha menarik AP, namun buaya lebih kuat dan membawa AP masuk ke dalam sungai.
Asnedi mengatakan untuk mencari korban, pihaknya menurunkan satu tim berkekuatan 6 orang dari kantor SAR Pasaman.
"Tim dilengkapi dengan perahu karet dan perlengkapan lainnya. Kita berharap buaya bisa melepaskan korban sehingga bisa ditemukan," kata Asnedi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.