Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembakaran Rumah Jurnalis Di Aceh, Diyakini karena Pemberitaan

Kompas.com - 12/01/2022, 16:45 WIB
Raja Umar,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Pembakaran rumah Asnawi Luwi, Jurnalis harian serambi Indonesia di Kabupaten Aceh Tenggara yang terjadi pada 30 Juli 2019 lalu dinilai sebagai kejahatan ham berat untuk membunuh korban dan keluarganya.

Hal itu disampaikan Askalani, kuasa hukum jurnalis yang rumahnya diduga dibakar oleh anggota TNI.

“Berdasakan pendalaman materi, bukti, dan saksi, kita yakini pembakaran rumah Asnawi dilakukan dengan terencana untuk membunuh korban dan keluarga,” kata Askalani, SH, kepada wartawan menjelang konferensi pers lintas organisasi di kantor PWI di Banda Aceh, Selasa (11/01/2022).

Baca juga: Organisasi Pers Kawal Penyidikan Pomdam soal Kasus Pembakaran Rumah Jurnalis di Aceh

Askal menyakini pembakaran rumah kliennya itu dilakukan dengan terencana oleh aktor tertentu dan murni karena profesi Asnawi Luwi sebagai jurnalis.

Pasalnya, peristiwa pembakaran rumah terjadi setelah korban Asnawi memberitakan perkara dugaan tindak pidana korupsi pada proyek pembangunan muara situlen.

“Pembakaran rumah Asnawi kami yakini murni karena profesi beliau sebagai jurnalis, dan itu ada aktor yang melatar belakangi untuk membakar rumahnya. Kami berharap kasus yang dialami oleh klien kami dan keluarga harus benar-benar ditegakkan,” katanya.

Askalani juga sangat mengapresiasi langkah dan proses hukum tindak pidana yang dilakukan oleh Polda Aceh yang mulai mengungkap motif dan pelaku kejahatan, padahal kasus tersebut telah terjadi sudah dua tahun lebih dan terkesan prosesnya tidak mendapat tanggapan penangan dengan cepat.

“Kami sangat mengapresiasi penanganan kasus pembakaran rumah Jurnalis yang dilakukan Polda Aceh, karena tercatat dari tanggal 10 Januari 2022 mulai menunjukkan progres yang luar biasa dan sudah dilimpahkan ke POMDAM IM karena pelakuknaya mengarah ke anggota TNI,” sebutnya.

Kepala Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam Iskandar Muda) Askal berharap berharap dapat segera melakukan penyidikan dan pendalaman materi bukan hanya terhadap satu orang, karena diduga ada pihak lain yang ikut terlibat bersama sama merancang sampai kemudian melakukan upaya pembakaran dengan sengaja.

“Jika kemudian dalam penyelidikan ditemukan ada unsur keterlibatan sipil maka kita mendesak proses hukum peradilan ini harus dilakukan dengan menegakkan koneksitas, terdiri dari adanya unsur TNI ataupun sipil, maka kemudian menjadi pelajaran biar kedepan tak lagi terjadi kekerasan terhadap jurnalis di Aceh”, harapnya.

Kronologi kejadian

Asnawi Luwi, jurnalis yang rumahnya diduga dibakar oleh anggota TNI di Aceh Tenggara menjelaskan detik-detik sebelum rumahnya dibakar.

Tiga hari sebelum rumahnya dibakar, Asnawi mendapat telepon dari seseorang. Orang di seberang telepon menanyakan apakah dirinya memiliki masalah dengan anggota TNI dari Kodim 0108 Aceh Tenggara.

Hal ini berkaitan dnegan berita perkara korupsi proyek muara situlen yang ditulisnya di Harian Serambi Indonesia.

"Tiga hari sebelum kejadian, saat saya di Banda Aceh saya mendapat telepon. Dia menanyakan masalah apa dengan seseorang yang merupakan anggota TNI," kata Asnawi.

"Kemudian besoknya ada orang berambut cepak menggunakan kendaraan berplat militer, mendatangi rumah dan menanyakan saya kepada isteri. Kebetulan saya sedang berada di luar (rumah),” rincinya.

Baca juga: AJI Banda Aceh Desak Pengusutan Kebakaran Rumah Jurnalis

Setelah mendapat telepon aneh itu dan rumahnya didatangi di menanyakan masalah terkait berita yang dimuatnya dan didatangi orang berambut cepak ke rumah, dua hari kemudian rumahnya dibakar saat mereka sedang tertidur pulas bersama istri dan tiga orang anaknnya yang masih kecil.

"Pada malam kejadian itu, saya baru saja sampai kembali ke rumah. Tiba tiba saat istri saya terbangun, rumah sudah terbakar dari bagian gerasi mobil. Kemudian istri membangunkan saya dan langsung kami lari keluar dari bagian dapur. Api langsung membesar," kata Asnawi

"Saya tiga kali harus keluar masuk (rumah) untuk menyelamatkan anak. Saya masuk (rumah yang) terakhir mengambil Hp untuk menghubungi bantuan pemadaman dari Polres. Seluruh harta benda saya terbakar, termasuk mobil," pungkasnya.

Asnawi mengatakan, api berasal dari bagian mobil, kemudian listrik di dalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Regional
Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Regional
Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup  Sementara

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Regional
Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com