KOMPAS.com - Sebagai provinsi yang pernah menjadi pusat peradaban Jawa, Jawa Tengah memiliki ragam tari tradisional yang dipentaskan untuk ragam keperluan.
Berikut ini ada 6 tarian Jawa Tengah dan ciri khasnya. Di antaranya ada tarian tertua di Tanah Jawa.
Tari Jathilan ini dikenal juga dengan Jaran Kepang. Jathilan merupakan tarian tertua di tanah Jawa yang masih lestari hingga saat ini.
Jathilan merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu jan dan thil-thilan. Jan berarti benar-benar, sedangkan thil-thilan berarti banyak gerak. Sehingga jathilan berarti benar-benar banyak bergerak.
Tari Jathilan ini berisi gerakan yang menyimbolkan seorang prajurit sedang berperang dengan mengendarai kuda. Hanya saja, penari jathilan tidak mengendarai kuda sungguhan, melainkan kuda-kudaan dari anyaman bambu atau yang dikenal dengan kuda kepang.
Sebagai simbol prajurit, penari jathilan juga mengenakan kostum layaknya seorang prajurit berwarna merah, kuning dan hitam. Kostum itu terdiri dari kaos, kemeja, ikat pinggang, selempang, ikat kepala dan hiasan telinga.
Selain itu, penari jathilan juga dirias dengan riasan yang mencolok.
Di akhir pementasan, biasanya para penari jathilan ini dirasuki roh halus dan mengalami kesurupan. Namun akan ada sosok yang segera mengatasi penari yang kesurupan ini.
Baca juga: 7 Macam Tarian Jawa Timur dan Ciri Khasnya, Ada yang Digunakan Menyambut Tamu
Tari Lengger Lanang ini berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Lengger disebut juga dengan ronggeng, dan merupakan pengembangan dari tari Tayub.
Kata Lengger berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu le yang artinya anak laki-laki, dan ger yang berarti geger atau ramai.
Karena bernama Lengger Lanang, maka tarian ini dimainkan oleh penari laki-laki. Mereka biasanya berjumlah dua hingga empat orang, dan didandani layaknya perempuan.
Tari Lengger diyakini sudah dipentaskan di Banyumas sejak abad ke-18 silam. Tarian ini juga bagian dari ritual, dipentaskan di tempat sakral, dan dimainkan di waktu tertentu seperti saat masa panen atau bersih desa.
Tak hanya itu, penari Lengger Lanang juga bukan sembarangan, yaitu hanya orang-orang yang dianggap bersih secara spiritual.
Baca juga: Tari Bedhaya Ketawang, Tarian Sakral Kenaikan Tahta Raja dari Kasunanan Surakarta