Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

E-warong Penjual Beras Program Bantuan Tak Layak Konsumsi Terancam Diganti

Kompas.com - 05/01/2022, 11:37 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas memarahi pemilik e-warong yang menyediakan beras tidak layak konsumsi bagi keluarga penerima manfaat (KPM) program bantuan pangan nontunai (BPNT).

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Banyumas Widarso mengatakan, telah meminta e-warong untuk memperbaiki kualitas beras yang dijual.

"Kami monitor terus e-warong agar diperbaiki dan kami tegur kalau dia menyediakan beras yang jelek," kata Widarso kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Sidak, Bupati Banyumas Temukan Beras Program BPNT Berbau Apek

Selain itu, Widarso mengatakan, akan melaporkan temuan beras program BPNT yang berbau apek ke Kemeteriam Sosial (Kemensos).

"Suatu saat ada evaluasi akan kami laporkan ke kementerian, karena yang punya kewenangan untuk diteruskan (kerja sama dengan e-warong) atau tidak itu kementerian melalui pihak bank," ujar Widarso.

Menurut Widarso temuan beras tidak layak konsumsi kemungkinan akibat minimnya ketersediaan beras, sehingga yang dijual merupakan beras stok lama.

Lebih lanjut Widarso juga meminta KPM untuk berani menolak apabila diberi beras yang tidak layak konsumsi.

Baca juga: PMI Kota Magelang Kirim 1 Ton Beras untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Pasalnya KPM merupakan penerima anggaran dari Kemensos, sehingga sudah seharsunya menerima semabako yang berkualitas.

"KPM diberi anggaran dari pusat, dia harus menerima barang yang bagus. Pokoknya KPM jangan takut untuk menolak, kejadian itu kan karena takut jangan-jangan (kalau menolak) bulan depan tidak dikasih lagi, tidak ada hubungannya itu," tandas Widarso.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com