Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Bocah di Gresik, Alami Patah Tulang dan Sempat Dijual oleh Bapaknya Sendiri

Kompas.com - 18/12/2021, 15:43 WIB
Hamzah Arfah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kisah menyedihkan dialami oleh Farhan, bocah berusia 12 tahun yang saat ini tinggal di Dusun Gadukan, Desa Glanggang, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.

Tidak hanya sedang mengalami patah tangan, namun bocah yang kini tinggal bersama neneknya Kina (63) ini juga menyimpan kisah pilu lain.

Farhan tinggal bersama neneknya, setelah ibunya Utari meninggal dunia pasca-melahirkan adiknya, Salsabilah. Mulai saat itu, Farhan tinggal bersama nenek dan kakeknya, almarhum Asnawi. Sementara ayahnya Candra, tidak lagi menghiraukan Farhan dan adiknya.

Baca juga: Kisah Tragis Gadis 9 Tahun Afghanistan Dijual Ayahnya untuk Memberi Makan Keluarga.

"Saat itu suami saya masih hidup, Farhan diajak jalan-jalan oleh bapaknya (Candra) nggak tahunya dijual kepada orang," ujar Kina, dengan logat jawa saat ditemui awak media, Jumat (17/12/2021).

Kina tidak ingat berapa usia Farhan pada saat dijual. Dirinya hanya mengaku bersyukur, Farhan saat itu bisa kembali ditemukan dan dibawa pulang oleh suaminya. Asnawi sendiri kemudian meninggal dunia sekitar 1,5 tahun lalu.

"Suami saya saat itu masih hidup, dapat informasi dari temannya jika ada yang melihat Farhan di Mojokerto. Dia kemudian berangkat ke Mojokerto, dan berhasil membawanya pulang," ucap Kina.

Namun sebelum ditemukan, Kina dan Asnawi saat itu sempat mencari keberadaan Farhan sekitar empat bulan.

Baru kemudian mendapatkan informasi bila Farhan berada di Mojokerto. Sementara adik Farhan, Salsabilah, hingga kini dirawat oleh salah seorang kerabat dari almarhumah ibunya.

"Kemarin sempat tinggal di rumah salah seorang warga di sini, tapi karena rumahnya direnovasi, saya dan Farhan pindah di sini. Lahan ini milik desa," tutur Kina.

Baca juga: 1 Muncikari dan 8 Pria Ditangkap, Kasus Perdagangan Anak dan Pemerkosaan di Aceh

Sementara Farhan mengaku, sempat menjadi sasaran amarah dari orangtua angkatnya di Mojokerto, ketika dirinya tidak sesuai melakukan apa yang diperintahkan. Bahkan Farhan mengatakan, sempat mendapatkan perlakuan fisik dari orang tersebut.

"Dijual bapak. Saat itu saya umur berapa lupa, masih kecil soalnya. Pernah beberapa kali (intimidasi fisik), seperti tidak kuat angkat kasur saat diperintah untuk dijemur ya dipukul, kan saat itu saya masih kecil," kata Farhan.

Keluarga tidak mampu

Farhan dan Kina saat ini menempati rumah bedak seadanya berukuran panjang sekitar 6 meter dan lebar 1 meter, yang berdiri di lahan milik desa.

Kendati bersebelahan dengan rumah anaknya yang lain, Sriatun (49), namun lahan yang di tempati bedak rumah Farhan dan Kina tercatat sebagai aset milik desa, termasuk dalam akses jalan desa setempat.

"Meski dempet (bersebelahan) rumah saya, tapi lahan ini milik desa," ujar Sriatun.

Antara Sriatun dengan bapak Farhan, Candra, masih saudara tiri. Di mana Kina saat menjadi istri Asnawi dikaruniai anak bernama Candra, sementara ketika Kina bersuami orang lain dikaruniai tiga orang anak, termasuk di antaranya Sriatun.

Baca juga: Gelapkan Uang Rp 90 Juta Milik Bosnya, Wanita di Gresik Jadi Tersangka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com