KUPANG, KOMPAS.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menargetkan dalam lima tahun mendatang, luas kawasan konservasi perairan akan mencapai 26,9 juta hektar.
Hal disampaikan Direktur Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sri Yanti, saat membuka Rapat Koordinasi Exit Strategi Proyek Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) Coral Triangle Initiative (CTI) World Bank di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu di Kupang, Rabu (15/12/2021).
Menurut Yanti, Indonesia telah mengeklaim 30 persen kawasan laut akan menjadi kawasan konservasi.
Klaim itu lanjut dia, sangat dihargai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Diduga Mabuk Miras, Sekelompok Pemuda di Kupang Rusak 11 Rumah dan Bakar 3 Motor Warga
Yanti menyebutkan, pihaknya akan menerapkan established sustainability dengan menjaga keseimbangan antara kemanfaatan dan konservasi.
"Dari 26,9 juta hektar target perairan yang dikonservasi itu, sebagain besar terdapat di Laut Sawu, Provinsi NTT," ujar Yanti.
Di Perairan Laut Sawu kata dia, memiliki karakteristik khusus yang belum dieksplore seperti migrasi mamalia laut.
Sehingga, wajib hukumnya dijaga oleh seluruh dunia.
Karena jika tidak, hal itu akan mengganggu pasar ikan global.
Dia menjelaskan, Coremap merupakan salah satu upaya nyata dari Pemerintah Indonesia untuk menjaga kelestarian sumber daya terumbu karang, ekosistem terkait, dan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 15 Desember 2021
Coremap merupakan proyek jangka panjang yang didesain dalam tiga tahapan yaitu Coremap Tahap I (1998-2004), Coremap Tahap II (2004-2011), dan Coremap-CTI yang merupakan tahap ketiga yang mulai sejak 2014.
Berdasarkan pada RPJMN tahun 2020-2024, terdapat program prioritas yang menjadi dasar pelaksanaan Coremap-CTI berupa program prioritas satu yakni peningkatan pengelolaan kemaritiman dan program prioritas enam perikanan dan kelautan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
"Bappenas menyiapkan kondisi sebagai enabler untuk membangun wadah partisipatif lintas sektor serta membuat model inovasi pembangunan yang menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dan kelestarian ekosistem melalui implementasi program Coremap CTI," kata dia.
Baca juga: BMKG Catat 327 Gempa Susulan di NTT, Rata-rata 12 Kali Per Jam