KUPANG, KOMPAS.com - Gempa susulan di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terjadi hingga Rabu (15/12/2021) siang.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat mencatat, telah terjadi 327 aktivitas gempa susulan (aftershock) pascagempa dengan magnitudo 7,4 yang terjadi pada Selasa (14/12/2021) kemarin.
"Data yang kami catat sejak kemarin hingga siang ini pukul 14.00 Wita, ada 327 kejadian gempa bumi," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang, Margiono kepada Kompas.com, Rabu (15/12/2021) siang.
Baca juga: Update Dampak Gempa NTT dan Penetapan Status Tanggap Darurat di Selayar Sulsel
Margiono mengatakan, lokasi ratusan kejadian gempa susulan itu berdekatan dengan gempa yang terjadi Selasa kemarin.
Rata-rata 12 Kali Per Jam
Gempa itu terjadi dengan rata-rata 12 kali per jam. Intensitas terjadinya gempa naik pada Selasa malam, antara pukul 22.00 hingga 23.00 Wita.
"Rata-rata gempa bumi terjadi 12 kali setiap jam," kata Margiono.
Kekuatan ratusan kejadian gempa susulan itu maksimal magnitudo 5,6 dan minimal magnitudo 2,1.
Baca juga: BNPB: 346 Rumah di Selayar Rusak dan 770 Orang Mengungsi akibat Gempa NTT
Margiono memastikan gempa itu tidak berpotensi tsunami meski guncangannya sempat dirasakan oleh masyarakat.
Margiono mengimbau kepada masyarakat di daerah terdampak agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Namun, pihaknya meminta masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.