Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 7,4 Guncang NTT, Penerbangan dari Bandara Ngurah Rai ke Indonesia Timur Tak Terganggu

Kompas.com - 14/12/2021, 13:13 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 7,4 mengguncang Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021) siang yang terasa di NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, hingga Maluku.

Guncangan gempa yang berpotensi tsunami itu dipastikan tak berdampak pada penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Stakeholder Relation Bandara Ngurah Rai Taufan Yudhistira mengatakan, penerbangan dari Bali menuju wilayah Indonesia bagian timur maupun sebaliknya berjalan normal.

Baca juga: Gempa M 7,4 di NTT, Terjadi Kenaikan Air Laut Setinggi 7 Sentimeter

"Sampai dengan saat ini, kondisi penerbangan dari fasilitas I Gusti Ngurah Rai tetap berjalan normal," kata Taufan saat dihubungi, Selasa.

Taufan menjelaskan, untuk hari ini, ada sekitar 30 slot penerbangan dari Bali menuju Indonesia bagian timur dan sebaliknya.

Rute penerbangan Bali ke sejumlah wilayah Indonesia bagian timur atau sebaliknya adalah Waingapu, Lombok, Labuan Bajo, Bima, Tambola, Kupang dan Makassar yang semuanya masih berjalan normal.

"Kurang lebih 30 penerbangan, semuanya normal," tuturnya.

Ia mengimbau para penumpang pesawat rute Bali-Indonesia bagian timur tetap tenang dan selalu mengikuti arahan petugas di lapangan.

"Imbauannya ya (kepada seluruh penumpang) untuk tetap tenang. Jadi selalu mendengarkan informasi yang disampaikan petugas bandara," pungkasnya.

Baca juga: Pasca Gempa Magnitor 7,4 di NTT, Ini Kerusakan yang Terjadi di Pulau Selayar

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 7,4 mengguncang barat laut Larantuka, NTT dan sekitarnya, Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa ini berpusat di 113 kilometer dari Larantuka, NTT.

Pusat gempa yang berada di lepas pantai memiliki kedalaman 10 kilometer.

BMKG juga telah mencabut peringatan dini tsunami pasca gempa. Kepala BMKG Dwikoritas Karnawati menjelaskan, peringatan itu dicabut lantaran dua jam setelah gempa pertama kali terjadi tidak terdeteksi kenaikan permukaan air laut. 

Hanya sempat terjadi kenaikan air laut setinggi 7 sentimeter. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com