Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Kelenteng Poo An Kiong Blitar, Sumber Api Diduga Berasal dari Ruang Patung Dewa-dewi

Kompas.com - 23/11/2021, 16:28 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Kebakaran yang menghanguskan dua ruang di kelenteng Poo An Kiong Blitar, Jawa Timur, diduga berawal dari ruang pemujaan.

Kepala Bidang Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur Kombes Sodiq Pratomo mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tempat kejadian (TKP) api berasal dari ruang pemujaan di mana puluhan patung dewa-dewi diletakkan.

"Yang kita teliti di TKP ini pertama menentukan lokasi api pertama kebakaran. Lokasinya berada di ruang suci sebelah selatan," kata Sodiq kepada wartawan di lokasi, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Kesaksian Santi, Lihat Kelenteng Poo An Kiong Blitar Terbakar: Saya seperti Tak Percaya

Kata Sodiq, pihaknya dapat menentukan titik awal api berdasarkan hasil analisa tingkat kerusakan yang terjadi.

"Ini kita ketahui dari tingkat kerusakan, dari tingkat kerusakan yang mengarah ke satu titik," jelasnya.

Meski sudah dapat menentukan titik awal terjadinya kebakaran, Tim Labfor masih harus menyelidiki penyebab kebakaran dan apakah ada unsur kesengajaan.

Sodiq mengambil sejumlah barang bukti untuk diteliti dan periksa di laboratorium forensik yaitu dua buah blower yang hangus terbakar, beberapa kabel, dan abu sisa kebakaran dari beberapa titik di dalam kelenteng.

Pemeriksaan pada kabel-kabel yang dibawa, jelasnya, kelak akan menjawab dugaan korsleting listrik yang biasanya menjadi penyebab kebakaran. 

"Korsleting ada dua kemungkinan, pertama korsleting yang menjadi penyebab kebakaran, kedua, korsleting yang terjadi akibat kebakaran," jelasnya.

Baca juga: Berusia 136 Tahun, Ini 5 Fakta Kebakaran Kelenteng Poo An Kiong Blitar

Sementara terkait ada tidaknya unsur kesengajaan, kata dia, antara lain akan diketahui dari abu sisa kebakaran.

"Apa ada kesengajaan. Apa ada jejak bensin, BBM, nanti kita cek dari abu yang kita bawa," tambahnya.

Sodiq mengatakan, penelitian dan pengujian barang bukti di laboratorium forensik akan memakan waktu paling lama satu pekan.

Terbakar habis

Pengamatan Kompas.com, hampir tidak ada barang yang tersisa di dua ruang di bangunan utama kelenteng yang berusia 136 tahun itu kecuali benda dari beton dan logam.

Satu meja altar yang diletakkan di bagian terluar ruang depan juga terlihat tidak mengalami kerusakan parah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com