SOLO, KOMPAS.com - Organisasi masyarakat (Ormas) Tikus Pithi Hanata Baris akhirnya mendeklarasikan diri sebagai Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10/2021).
Deklarasi ormas yang pernah mengusung calon wali kota dan wakil wali kota jalur perseorangan Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) pada Pilkada Solo 2020 dilaksanakan di Hotel Adiwangsa Solo.
Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina PKR Tuntas Subagyo mengatakan, deklarasi dari ormas menjadi partai politik bertujuan untuk mengenalkan PKR kepada masyarakat.
Baca juga: Ormas Tikus Pithi Hanata Baris Bakal Deklarasikan Parpol pada Hari Sumpah Pemuda
Menurut Tuntas, sampai dengan hari ini PKR telah membentuk kepengurusan di 19 provinsi di Indonesia.
"Dan target tahun ini selesai 34 provinsi. Jadi dari berbagai provinsi di Indonesia juga menghendaki sebuah deklarasi untuk menunjukkan ligitimasi dari PKR," kata Tuntas di Solo, Kamis.
Sebagai parpol pendatang baru, kata Tuntas PKR memiliki target yakni bisa lolos dalam pemilihan legislatif (pileg) 2024.
"Target jelas. Kita berupaya penuh untuk bisa lolos di 2024 untuk pileg," jelas dia.
Baca juga: Meski Jadi Parpol, Tikus Pithi Hanata Baris Dinilai Sulit Penuhi Syarat Jadi Peserta Pemilu
Ia menambahkan pelaksanaan deklarasi PKR disiarkan secara live streaming dengan diikuti pengurus dari berbagai daerah di Indonesia meliputi Sumatera Barat, Aceh, Papua, Papua Barat, Sulawesi, DKI Jakarta dan lainnya.
Dikatakan Tuntas, pembentukan struktur kepengurusan PKR di semua daerah dilakukan dengan menggunakan asas gotong-royong.
"Sampai hari ini kita gelorakan gotong-royong di semua keanggotaan. Dan terbentuknya kantor-kantor di DPW, DPD, dan DPC mereka menggunakan azas gotong-royong," terang Tuntas.
Dia menilai gotong-royong dalam struktur kepengurusan PKR tersebut menunjukkan adanya perubahan besar demokrasi di Indonesia.
"Kita katakan kepada masyarakat Indonesia kita sudah waktunya mempunyai sikap di dalam perubahan ini. Indonesia harus menjadi negara yang mandiri, negara yang bisa menjadi tuan di negeri sendiri. Dan ini Alhamdulillah diterima di lapisan masyarakat," ungkap Tuntas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.