Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Deteksi Covid-19 Buatan Unpad Ditawarkan di Dubai Expo 2021

Kompas.com - 28/10/2021, 08:17 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

BANDUNG, KOMPAS.com - Alat deteksi Covid-19 buatan Universitas Padjajaran (Unpad) yakni CePAD menjadi salah satu bagian dari produk unggulan yang akan ditawarkan ke publik di Paviliun Indonesia dalam ajang Dubai Expo 2021.

Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana S mengatakan, CePAD akan mengikuti pameran internasional Dubai Expo 2021 di bawah anjungan Indonesia Jawa Barat Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek-BRIN).

Diana mengatakan, tim riset Unpad turut berpartisipasi menciptakan alat deteksi CePAD untuk membantu pemerintah dalam penanganan pandemi.

Baca juga: Unpad Produksi CePAD, Rapid Test Antigen Akurasi 91,5 Persen, Harganya Rp 120.000

“Semenjak kemunculannya tahun 2020, alat deteksi CePAD ini telah mendapatkan berbagai apresiasi dari berbagai pihak sebagai produk anak bangsa yang unggul,” kata Diana seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/10/2021).

Menurut dia inovasi CePAD telah diuji coba serta mendapatkan sertifikat Tingkat Komponan Dalam Negeri (TKDN) dan hal ini menunjukan bahwa Indonesia siap dan mandiri dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Sebelum berangkat ke Dubai, pihaknya memperkenalkan produk hasil riset Kampus Unpad ini kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko.

“Dan sekaligus memohon doa restu dari Pemerintah RI, khususnya Bapak Presiden, agar CePAD dapat sukses dalam ajang promosi bergengsi mancanegara di Dubai Expo," kata dia.

Baca juga: Sebut Kendala 3T karena Langkanya Alat Tes, Menko PMK Sambut Baik GeNose dan CePAD

Sementara itu, Moeldoko mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi produk antigen CePAD karya Unpad ini untuk berkompetisi di pasar luar negeri dan akan segera menyampaikan kabar baik ini kepada Presiden Joko Widodo.

Sebagai produk kebanggaan Jawa Barat, saat ini CePAD diproduksi lebih kurang sebanyak 3 juta dan siap untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri.

Nantinya, CePAD diharapkan dapat menjadi komoditas ekspor Indonesia.

CePAD saat ini dipegang oleh PT Usaha Bersama Jabar (UBJ) sebagai distributor utama karya inovasi tersebut.

Baca juga: GeNose dan cePAD Bisa Jadi Andalan RI untuk Test Covid 19

PT UBJ sendiri sudah menjalin kerja sama dengan dinas kesehatan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, lalu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan sejumlah kawasan industri.

Korporasi juga berencana memasukan CePAD ke dalam e-catalog.

Perbedaan deteksi CePAD dengan rapid test yang umum digunakan saat ini adalah molekul yang dideteksi.

Rapid test Covid-19 yang umum mendeteksi antibodi.

Sementara CePAD mendeteksi antigen, sehingga dapat mendeteksi virus lebih cepat, karena tidak perlu menunggu pembentukan antibodi saat tubuh terinfeksi virus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com