Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Imbau Masyarakat Waspada Adanya Gelombang Tinggi di Wilayah Kepri

Kompas.com - 25/10/2021, 15:00 WIB
Hadi Maulana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri) meminta agar masyarakat, baik pelaku jasa tranformasi maupun nelayan untuk selalu berhati-hati dan waspada untuk melakukan aktivitas di Laut.

Sebab, beberapa kawasan perairan di Kepri diprediksi terjadi gelombang laut yang tinggi.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I BMKG Hang Nadim Batam, Made Rony mengatakan, dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim, terungkap terdapat daerah pusaran angin siklonik di wilayah Kepri sehingga menyebabkan adanya penumpukkan massa udara.

Baca juga: Diduga Terseret Arus Laut, Seorang Pemuda Dilaporkan Hilang

Meski diperkirakan berawan, namun tidak menutup kemungkinan wilayah Natuna akan terjadi hujan ringan hingga lebat yang disertai angin kencang bahkan petir.

Selain itu, tinggi gelombang laut Natuna saat ini hingga Selasa (26/10/2021) diprediksi mencapai 2,5 meter.

Sementara kecepatan angin, berdasarkan data yang didapat, Rony mengatakan sebesar 35 Km/jam dengan arus laut permukaan hingga 45 cm/detik.

“Untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan dihimbau agar waspada terhadap gelombang tinggi di wilayah Laut Natuna,” kata Rony melalui keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Tenggelam dan Hilang Selama 3 Hari, Seorang Pemancing Ditemukan Tewas

Selain Natuna, gelombang tinggi juga terjadi di perairan Subi, perairan Midai dan perairan Serasan yang mencapai dua meteran.

“Di Laut Anambas tinggi gelombang juga mengkhawatirkan, yakni mencapai 1,5 meter dengan kecepatan angin 30 Km/jam dan arus laut permukaan mencapai 30 cm/detik,” terang Rony.

BMKG juga mengimbau agar warga Kepri umumnya dan Natuna khususnya selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas, terutama kepada pelaku transportasi laut, agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com