Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Istri asal Prancis, YouTuber Indra Budiman Raih Jutaan Rupiah dari Konten Begini di Lombok

Kompas.com - 22/10/2021, 10:06 WIB
Idham Khalid,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Indra Budiman (26) tidak menyangka, hidupnya akan berubah dengan menjadi seorang YouTuber.

Pria kelahiran Dusun Tajuk, Desa Sengkol, Lombok Tengah, mendadak viral setelah ia bersama istrinya Melisaa (27) warga Negara Prancis membuat konten YouTube hidup sederhana di pelosok perkampungan.

Sore itu Rabu (13/10/2021) di sebuah perkebunan, nampak Indra dan Melissa berdiri sambil memegang sabit di hadapan kamera.

Mereka sedang shooting untuk membuat konten YouTubenya. Kali ini mereka ingin membuat konten tentang menyabit rumput untuk pakan sapi miliknya.

Baca juga: Cerita YouTuber Phesi Esterju, Editing Video Sederhana Bisa Dapatkan 555.000 Subscriber, Ini Rahasianya

Uniknya mereka mengambil gambar tidak dengan menggunakan tripod, melainkan menaruh kamera di pohon randu.

Kadang mereka akan bergantian menjadi kameraman, saat salah satu diantara mereka akan menjadi talent.

Karena belum fasih berbahasa Indonesia, Melissa terlihat terbata-bata dalam berbahasa Indonesia.

Namun, hal itu menjadi daya tarik sendiri bagi Indra, memakai topik konten seorang warga asing yang sedang belajar bahasa Sasak, Lombok.

Pria alumni Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram itu, memulai membuat channel YouTube dengan nama Indra Sasak pada Agustus 2019 silam.

Dengan konten awal yang diproduksi kala itu masih campuran, seperti rivew nama unik di Facebook, komedi, tradisi presian dan lainnya, kala itu Indra masih membuat konten tanpa mengikutkan sang istri.

Mengetahui kontennya tidak banyak direspons penonton, ide Indra muncul untuk membuat konten video kisa cintanya bersama Melissa.

Tak disangka awal mengunggah video kisah awal pertemuan dengan Melissa ditonton hingga 1,5 juta kali.

Meski penonton banyak, kala itu Indra menunggu lebih dari setahun untuk mencukupi syarat 1.000 subscriber dan 4.000 jam tayang untuk mendapatkan adsense.

Saat awal memulai memproduksi konten, Indra hanya menggunakan alat seadanya.

Merekam hanya menggunakan ponsel, dan melakukan editing juga di ponsel yang sama, dengan menggunakan aplikasi gratisan dari Playstore.

Seiring berjalan waktu, video Indra bersama istri banyak yang menonton, hingga akhirnya setelah mendapatkan gaji pertama di YouTube, mereka membeli alat yang lebih profesional seperti gimbal sebagai stabilizer, dan kamera untuk menambah kualitas gambar.

Hingga memasuki tahun ketiga pada tahun 2021 ini, channel Indra Sasak sudah mendapatkan 646.000 subscriber, dan salah satu video yang paling banyak ditonton mencapai 9,9 juta kali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com