BLITAR, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim meminta publik tidak terlalu mengkhawatirkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Nadiem mengatakan, banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang sudah lama menjalankan PTM di tengah pandemi Covid-19.
Sekolah-sekolah itu telah mulai menjalankan PTM sejak sebelum terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada kurun Juli hingga Agustus lalu yang juga dipicu oleh varian virus delta.
"Jadi PTM itu bukan satu hal yang baru. Sudah lama kita melakukan itu. Waktu (maraknya varian) Delta sempat tutup tapi masih banyak yang melakukan PTM," ujar Nadiem, usai berziarah ke Makam Presiden Soekarno di Kota Blitar pada Kamis malam (21/10/2021).
Menurutnya, saat ini setidaknya sudah 55 persen dari sekolah yang ada di Indonesia sudah mulai melaksanakan PTM.
Jumlah itu diharapkan akan terus bertambah karena PTM merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat tergantikan oleh metode pembelajaran secara daring.
Nadiem mencontohkan Kota Blitar sebagai salah satu daerah yang paling awal menggelar PTM di sekolah tingkat dasar hingga SMP.
Dia memuji penanganan Covid-19 di Kota Blitar dan khususnya terkait dengan penyelenggaraan PTM.
"Kami terus monitor PTM ini. Kota Blitar dan Jawa Timur termasuk salah satu penanganan terbaik dan Blitar yang pertama dan kenyataannya aman-aman ya Pak Wali?" kata Nadiem sembari menengok ke Wali Kota Blitar Santoso yang berdiri di sampingnya.
Nadiem menegaskan pelaksanaan PTM akan terus didorong simultan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, akselerasi vaksinasi bagi tenaga pendidik serta siswa, dan pengawasan yang terus-menerus.
Dia memberikan apresiasi pada keberhasilan percepatan vaksinasi termasuk percepatan vaksinasi di kalangan pelajar dan tenaga pendidik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.