Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Keisengan Sunarti Susun Pecahan Batu, Bangunan Serupa Candi Ini Jadi Obyek Wisata

Kompas.com - 22/10/2021, 07:13 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Warga menyebut bukit kecil tepi Sungai Progo itu sebagai Gunung Dayakan bagian dari Pedukuhan Kaliwiru, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pucuk gunung paling atas itu seperti puncak tumpang yang dipapas rata.

Puncak bukit terkupas dikaitkan warga dengan bekas penambangan batu putih pada masa lalu. Jenis batu ini jamak dipakai untuk pondasi rumah.

Sisa penambangan cuma dikumpulkan dan ditumpuk begitu saja jadi semacam gundukan, termasuk pecahan batu sisa penambangan dulu.

Sunardi (50), warga yang tinggal hanya 100 meter dari lokasi itu, punya pemikiran sendiri pada batu sisa itu.

Baca juga: Candi Prambanan Tawarkan Paket Pruputan, Bisa Olahraga Pagi di Area Candi

Ia merasa perlu mengelola lingkungan bekas tambang itu agar terkesan tidak membosankan.

Timbul niat untuk menyusun batu agar lebih rapi.

“Daripada saya bikin yang seperti itu lagi (ditumpuk jadi gundukan), dulu monoton begitu saja. Tapi kali ini agak divariasi. Mudahnya kita bikin seperti itu (bentuk candi),” kata Sunardi di rumahnya, Kamis (21/110/2021).

Kebetulan pula Sunardi berniat menambang batu untuk dijual di lokasi itu. Pecahan batu yang pipih disisihkan lantaran tidak cukup nilai jualnya.

Ada candi-candian di kawasan yang disebut warga sebagai Gunung Dayakan bagian dari Pedukuhan Kaliwiru, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seorang penambang iseng membangun belasan candi itu dari sisa batu yang ditambang. Kini, lokasi dilirik jadi obyek wisata masa depan.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Ada candi-candian di kawasan yang disebut warga sebagai Gunung Dayakan bagian dari Pedukuhan Kaliwiru, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seorang penambang iseng membangun belasan candi itu dari sisa batu yang ditambang. Kini, lokasi dilirik jadi obyek wisata masa depan.

Ia lantas menumpuknya dengan rapi, yakni bertingkat mengerucut.

Sunardi mengaku tidak ingat kapan persisnya mulai menambang di sana.

Ia hanya mengingat alih pekerjaan dari penambang pasir ke penambang batu sejak Bendung Kamijoro, Tuksono, mulai dibangun pada 2016.

Baca juga: Beberapa Hari Ekskavasi, BPCB Jatim Temukan Struktur Bata Candi di Demangan, Madiun

Kamijoro sendiri bendungan yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada akhir 2019.

“Karena tidak ada pilihan lain, katanya tidak boleh menambang pasir saat pembangunan Kamijoro itu. Saya beralih ke menambang batu di sini,” katanya.

Saat menambang itu, ia menjual batu yang besar sebagai batu pondasi dan menumpuk batu pipih yang merupakan pecahan, kemudian menjadi semacam candi.

“Tidak dirancang dulu. Setiap ada kericakan (pecahan) saya bikin kecil. Kalau tidak ada batu kecil tidak mungkin dibikin seperti itu,” katanya.

Ada candi-candian di kawasan yang disebut warga sebagai Gunung Dayakan bagian dari Pedukuhan Kaliwiru, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seorang penambang iseng membangun belasan candi itu dari sisa batu yang ditambang. Kini, lokasi dilirik jadi obyek wisata masa depan.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Ada candi-candian di kawasan yang disebut warga sebagai Gunung Dayakan bagian dari Pedukuhan Kaliwiru, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seorang penambang iseng membangun belasan candi itu dari sisa batu yang ditambang. Kini, lokasi dilirik jadi obyek wisata masa depan.

Seiring waktu, keisengan itu menghasilkan 12 candi-candian yang berdiri di sisi utara bukit.

Titik yang paling tinggi sekitar 3-4 meter berdiri sebagai pusatnya, kemudian dikelilingi candi kecil. Satu candi ukuran sedang juga dikelilingi candi kecil.

Baca juga: Operasi Patuh Candi di Semarang, Polisi Bagikan Bansos untuk Warga Terdampak Pandemi

Warga sekitar desa menyempatkan diri ke sana, selfie, dan menyebarkannya ke media sosial.

Tidak hanya karena candi-candian itu yang menarik perhatian, warga  juga bisa menikmati panorama dari ketinggian berupa pemandangan Sungai Progo yang meliuk.

Dari sini keisengan itu berbuah manis. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo tertarik dan menilai Gunung Dayakan punya potensi besar obyek wisata ke depan.

“Karena teknologi HP. Orang yang iseng selfie, hasil jepretan itu disebar ke media sosial,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Regional
Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com