GRESIK, KOMPAS.com - Sepintas, Dilan Maher Assofi (14 bulan) tidak berbeda dengan balita seusianya, lucu dan tampak menggemaskan.
Namun di balik kelucuannya, kondisi tubuh Dilan tidak baik-baik saja.
Lantaran 'pembuangan alami' miliknya merupakan buatan atau balita stoma.
Baca juga: Kisah Pilu 2 Bocah di Jember, Tinggal di Poskamling, Hidup Nomaden dan Terpaksa Berhenti Sekolah
Dalam bahasa kedokteran, stoma adalah perlubangan sementara atau permanen dinding abdomen, pada waktu prosedur pembedahan untuk mengeluarkan pembuangan air besar atau air seni.
Diperlukan pembuatan lubang pada dinding perut untuk mengeluarkan feses atau tinja, sehingga tidak dikeluarkan melalui anus.
Prosedur ini hanya dilakukan oleh dokter bedah yang terlatih khusus, untuk mengerjakan operasi saluran pencernaan.
Kondisi itulah yang sedang dialami oleh Dilan, anak kedua dari pasangan almarhum Muhammad Khozim dan Maimunah (31), yang tinggal menumpang di rumah orangtua mereka di Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Gresik.
Baca juga: Anaknya Sulit Punya Akta Kelahiran karena Nama Terlalu Panjang, Arif: Saya Sudah 3 Tahun Berjuang
Sang ibu, Maemunah mulanya tidak mengetahui kondisi putranya sejak awal.
"Kami awalnya tidak ada yang tahu, karena sejak saya lahirkan, Dilan itu terlihat seperti kakaknya, normal biasa saja seperti bayi pada umumnya," ujar Maimunah, saat ditemui di kediaman orangtuanya, Rabu (6/10/2021).
Baik Maimunah maupun orangtuanya, tidak menyadari bila ada perubahan dalam perkembangan Dilan.
Karena tubuh Dilan, sebenarnya sudah mengeluarkan feses tidak dalam kondisi wajar, lantaran feses yang dikeluarkan setiap hari tidak sebanding dengan makanan yang dikonsumsi.
"Saya mengira wajar, karena saat itu Dilan hanya mengonsumsi asi. Tidak pernah rewel juga. Namun ketika Dilan berusia sekitar tujuh bulan, saya dan keluarga mulai menyadari ketidak wajaran itu karena Dilan sudah mulai makan bubur dan minum air putih," kata Maimunah.