Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Ingatkan Kota Blitar Belum Aman dari Covid-19 meski Terapkan PPKM Level 1

Kompas.com - 06/10/2021, 10:10 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Meski menjadi satu-satunya daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri, Kota Blitar dinilai belum aman dari kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.

Hal itu disampaikan ahli epidemiologi Universitas Airlangga Surabaya Windhu Purnomo usai bertemu Forpimda Kota Blitar bersama staf ahli Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi serta staf ahli Menteri Kesehatan, Selasa (5/10/2021).

Windhu mengatakan, pada dasarnya suatu daerah dapat dinyatakan aman dari risiko terjadinya penularan Covid-19 jika wilayah di sekitar yang memiliki keterkaitan mobilitas penduduk juga masuk kategori berisiko rendah.

Kota Blitar, jelas Windhu, memiliki risiko lebih tinggi karena di kota ini terdapat Makam Presiden Soekarno (Bung Karno) yang menjadi tujuan kunjungan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.

"Apalagi khusus Kota Blitar ini warga dari daerah-daerah lain bisa masuk ke sini untuk keperluan berwisata, berziarah ke Makam Bung Karno," ujar Windhu.

Menurut Windhu, satu-satunya cara agar tidak terjadi peningkatan kasus konfirmasi melebihi batas maksimal level 1, maka Satgas Covid-19 harus memastikan pengunjung Makam Bung Karno bebas Covid-19.

"Karena banyak orang dari luar daerah masuk ke Kota Blitar maka bagaimana ini ditapis (disaring) dengan penerapan prokes ketat. Bagaimana memastikan yang disana betul-betul orang yang aman," ujarnya.

Selain itu, ujarnya, aplikasi PeduliLindungi juga harus diterapkan dengan benar tanpa kompromi.

Baca juga: Kota Blitar Masuk PPKM Level 1 Inmendagri, Dinkes: Kebanggaan Sekaligus Ujian

"Jangan sampai ada yang permisif dalam penerapannya," kata dia.

Terkait fakta peziarah Makam Bung Karno kebanyakan warga perdesaan yang mungkin tidak memiliki akses pada gawai yang memadai, Windhu mengatakan seharusnya tetap ada solusinya.

Kata Windhu, penerapan PeduliLindungi seharusnya tetap bisa berjalan tanpa menggunakan perangkat telepon pintar yang memiliki spesifikasi yang memadai. Hal ini, kata dia, harus diwadahi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Karena tidak semua orang punya ponsel yang cukup memadahi untuk aplikasi PeduliLindungi jadi bagaimana caranya tidak harus melalui ponsel," jelasnya.

Surveilans tetap

Windhu mengatakan, penanganan Covid-19 di Kota Blitar tidak boleh lengah setelah ditetapkan sebagai satu-satunya daerah yang memenuhi syarat menerapkan PPKM Level 1 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

Kata Windhu, selama menjalankan PPKM Level 1 akan ada sejumlah pelonggaran mobilitas dan kegiatan masyarakat.

Namun pada saat yang sama, jelasnya, kegiatan surveilans tetap harus dijalankan agar cepat mendeteksi jika terjadi kasus baru dan melakukan penanganan yang tepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com