Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Madiun Mendadak Sebar Kuesioner Isi 5 Kandidat Sekda di Tengah Sidang Paripurna

Kompas.com - 05/10/2021, 21:13 WIB
Muhlis Al Alawi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com,- Wali Kota Madiun Maidi memiliki cara unik untuk mendapat masukan terkait pemilihan lima kandidat sekretaris daerah (sekda) pengganti almarhum Rusdiyanto yang meninggal akibat Covid-19 beberapa waktu lalu.

Orang nomor satu di Pemkot Madiun itu tiba-tiba membagikan kuesioner yang berisi lima nama calon sekda di tengah rapat paripurna DPRD Kota Madiun, Selasa (5/10/2021).

Padahal agenda rapat paripurna saat itu berupa penyampaian pandangan fraksi-fraksi di DPRD terkait RAPBD Kota Madiun tahun 2022.

Baca juga: Kota Madiun Masih PPKM Level 3, Wali Kota Maidi: Ada 8 RS Rujukan di Sini, Pasiennya dari Mana-mana

Saat hendak menutup rapat paripurna, Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya memberikan kesempatan kepada Maidi untuk menyampaikan sesuatu hal.

Tak berapa lama kemudian, Maidi menyampaikan dirinya ingin meminta masukan dari anggota DPRD untuk memilih satu dari lima kandidat calon sekda yang sudah dinyatakan lolos seleksi administrasi.

Lima calon sekda itu yakni Sudandi (Kepala BKAD Kota Madiun), Ahsan Sri Hasto (Asisten Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat dan Pejabat Sementara Sekda), Soeko Dwi Handiarto (Kepala Bappeda), Agus Purwowidagdo (Kadis Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga) dan Gaguk Hariyono, (Inspektur Inspektorat).

Usai menerima amplop berisi lima nama calon sekda, Maidi meminta masing-masing anggota dewan mencontreng satu dari lima nama yang tertulis pada secarik kertas.

Baca juga: Kota Madiun Turun PPKM Level 2, Lampu Jalan Tetap Dimatikan Mulai Pukul 9 Malam

 

Anggota dewan diminta memilih satu calon sekda yang menurut para legislator itu berkualitas sebagai sekda defenitif kota pecel.

"Saya orangnya itu demokratis. Saya tidak alergi dikritik dan diberi pendapat orang lain. Saya sering sampaikan, kepala banyak itu lebih sempurna karena banyak pendapat-pendapat, sehingga kebijakan yang saya ambil (menentukan sekda) semua pertimbangan," kata Maidi saat ditemui Kompas.com usai mengikuti sidang paripurna, Selasa.

Salah satu pertimbangan itu, kata Maidi, diambil dari pendapat anggota DPRD.

Terlebih nanti posisi sekda sebagai pucuk pimpinan para ASN akan banyak berkomunikasi dengan DPRD.

Tak hanya itu, sekda juga berperan sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang tidak akan lepas dari DPRD.

“Saya tidak ingin terjadi front (beradu konflik). Kalau terjadi front akhirnya yang dirugikan masyarakat, karena kita amanahnya melayani masyarakat bukan dilayani masyarakat," ungkap Maidi.

Baca juga: 9 Siswa Dinyatakan Reaktif Saat Screening Kesehatan, PTM di Madiun Tetap Berjalan

Untuk itu, kebijakan yang dikeluarkan sekda harus pro dengan masyarakat.

Sementara DPRD selaku perpanjangan tangan rakyat harus tuut memberikan masukan calon sekda yang tepat.

Maidi menuturkan, hasil isian kuesioner itu akan menjadi salah satu pertimbangan menentukan nama ASN yang akan diangkat menjadi sekda.

Namun selain itu ada pula pertimbangan lain mulai dari uji kompetensi dan ujian lainnya.

“Pertimbangannya masih banyak sekali. Pertimbangan sekda itu bukan hanya sesaat. Apalagi sekda menjadi komandannya ASN dan harus menerjemahkan visi dan misi wali kota. Selain itu dia harus tahan bantingan di sini,” ucap Maidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com