Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani yang Sawah Terdampak Revitalisasi Rawa Pening Dibebaskan dari Pajak dan Dapat Bantuan

Kompas.com - 07/09/2021, 19:58 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, membebaskan petani dan nelayan yang tanahnya terdampak revitalisasi Rawa Pening dari kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Selain itu, mereka juga diberi bantuan beras untuk meringankan beban karena tidak bisa menggarap lahannya.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyalurkan bantuan beras untuk 7.798 jiwa yang terdampak luapan Rawa Pening.

"Bantuan berasal dari beras cadangan pemerintah (BCP) itu dibagikan kepada warga yang tersebar di empat kecamatan," kata Ngesti di Balai Desa Kebondowo, Banyubiru, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Lahan 500 Hektare Ditenggelamkan, Petani di Rawa Pening Ambarawa Pasang Spanduk Protes

Menurut Bupati, Pemkab Semarang menetapkan tanggap darurat bencana selama 14 hari untuk menindaklanjuti kondisi itu.

Selama jangka waktu itu, diberikan bantuan beras sebanyak 0,4 kg per jiwa. Penetapan status tanggap darurat itu berdasarkan keputusan Bupati Nomor 360/0291/2021.

"Setelah masa tanggap darurat pertama ini selesai, akan kita lihat kondisinya nanti," katanya.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyerahkan bantuan kepada warga terdampak revitalisasi Rawa Pening.KOMPAS.com/Ist Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyerahkan bantuan kepada warga terdampak revitalisasi Rawa Pening.

Selain bantuan, juga dilakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana untuk menurunkan tinggi genangan air rawa secara bertahap, sehingga para petani dapat bercocok tanam.

Terpisah, Suwestiyono, Koordinator Forum Petani Rawa Pening Bersatu (FPRPB) menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemkab Semarang.

"Ini adalah bentuk perhatian Pemkab Semarang untuk warganya," jelasnya.

Baca juga: Upacara Proklamasi di Rawa Pening, Perahu Nelayan Berhenti Saat Nyanyikan Indonesia Raya

Namun, lanjutnya, FPRPB tetap berharap agar ada pengaturan terhadap pintu air sehingga petani bisa menanam lagi.

"Soal pengaturan ini memang bukan wewenang Pemkab Semarang tapi BBWS. Jadi kami berharap agar perjuangan pemilik lahan di sekitar Rawa Pening juga diusahakan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com