KLATEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada warga lanjut usia (lansia).
"Vaksinasi untuk lansia kita prioritaskan betul. Ini sudah kita bahas serbuan-serbuan vaksin itu harus mengalokasikan untuk lansia," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten Ronny Roekmito di Klaten, Selasa (7/9/2021).
Dikatakannya kasus kematian akibat Covid-19 di Klaten masih cukup tinggi. Jumlah kematian paling besar adalah warga lansia dan belum divaksin Covid-19.
Baca juga: Jateng Terbebas dari PPKM Level 4, Ganjar: Jangan Euforia
Karena itu, Pemkab Klaten berkoordinasi dengan penyelenggara vaksinasi dari pihak kepolisian maupun TNI agar mengalokasikan vaksin bagi lansia.
"Angka kematian kita masih 8,3 persen. Sementara tingkat nasional 3,3 persen. Makanya 8,3 persen (angka kematian) itu kita pelajari memang ada tiga hal, yaitu angka kematian terbesar karena lansia, komorbid dan tidak vaksin (belum vaksin)," ungkap dia.
Ronny mengatakan capaian vaksiansi lansia di Klaten masih rendah yakni sekitar 27,15 persen dari jumlah target 165.595 orang.
Sedangkan target vaksinasi secara keseluruhan warga Klaten sebanyak 1.006.650 orang. Adapun yang sudah divaksin hingga Minggu (5/9/2021) baru 23,09 persen.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 7 September 2021
Ronny menjelaskan masih sedikitnya capaian vaksinasi Covid-19 di Klaten disebabkan karena alokasi vaksin yang diterima dari pemerintah pusat jumlahnya kecil.
"Alokasi vaksin yang untuk Klaten memang kecil. Kita tidak bisa dibandingkan. Untuk Solo memang sudah 70 persen. Tapi, untuk aglomerasi di sekitar Solo ini kita sudah termasuk tinggi. Lainnya masih ada yang di bawah 20 persen," kata Tim Ahli Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Klaten.
Guna mendukung upaya percepatan program vaksinasi Covid-19 di Klaten, sebanyak 55 fasilitas kesehatan (faskes) disiapkan.
"Kemampuan seluruh faskes itu bisa sampai 19.000 dosis vaksin sehari yang disuntikkan pada warga. Cuma vaksinnya yang tidak ada," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.