Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lusa, Jokowi Akan Resmikan Bendungan Bendo Ponorogo untuk Pengairan 7.800 Hektar Sawah

Kompas.com - 05/09/2021, 19:40 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan Bendungan Bendo yang berada di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Selasa (7/9/2021).

Bendungan yang diresmikan orang nomer satu RI diprediksi mampu mengaliri kebutuhan air 7.800 hektar sawah.

“Insyallah (kedatangan presiden) Selasa, 7 September 2021 karena kami sudah berhari-hari koordinasi dengan Korem, Protokol Provinsi, Dandim,” kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Minggu (5/9/2021).

Tak hanya meresmikan bendungan yang menelan dana Rp 1,07 triliun saja. Direncanakan mantan Gubernur DKI dan Wali Kota Solo itu akan meninjau langsung vaksinasi Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Ponorogo.

Baca juga: Ditanya Jokowi Stok Vaksin Lancar Tidak, Petugas Puskesmas Lampung: Kadang-kadang Agak Kurang, Pak...

Bendungan Bendo mulai dibangun tahun 2013. Daya tampung air bendungan itu mencapai 43,11 juta meter kubik dengan tinggi bendungan 71 m.

Bagi Sugiri, keberadaan Bendungan Bendo akan meningkatkan produktivitas panen petani di bumi reog.

"Keberadaan Bendungan Bendo tidak hanya menanggulangi banjir saja. Bendungan ini akan dapat mengairi 7000-an hektar sawah,” kata Sugiri.

Baca juga: Pemerintah Optimistis Konstruksi Bendungan Bendo Rampung Akhir 2019

Sebelumnya sawah itu kebutuhan airnya bergantung dari hujan. Dengan hadirnya Bendungan Bendo, petani mendapatkan suplai air langsung dari saluran irigasi yang sumber airnya berasal dari bendungan.

Sugiri optimis ketersediaan air yang disuplai dari Bendungan Bendo akan meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen.

Ia meyakini produksi padi di Ponorogo yang saat ini surplus 214.000 ton per tahun akan meningkat lebih banyak lagi setelah Bendungan Bendo diresmikan operasionalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com