LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Kericuhan terjadi saat massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Keuchik dan Pemuda (FKKP) Kecamatan Muara Satu, melakukan aksi demonstrasi menuntut transparansi perekrutan tenaga kerja dan penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Perta Arun Gas, Lhokseumawe, Aceh, Senin (30/8/2021).
Pengunjuk rasa mendesak untuk masuk ke area perkantoran.
Baca juga: Cerita Juru Parkir yang Ditembak Saat Coba Hentikan 4 Perampok di Medan dengan Kotak Tahu
Dampaknya, polisi dan satuan pengamanan baku pukul dengan para demonstran.
Para pengunjuk rasa kesal dan memaksa masuk karena tidak ada pimpinan perusahaan milik negara itu yang menemui mereka.
Satu pendemo berinisial S (35) sempat diamankan petugas kepolisian.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto menyebutkan, ratusan polisi dikerahkan untuk pengamanan demo.
Anggota polisi yang diterjunkan berasal dari Polres Lhokseumawe, Polres Aceh Utara, dan Polres Bireuen.
Koordinator aksi, T Muklis mengatakan, massa memaksa masuk karena pihak perusahaan tak mau menemui mereka.
"Kami kecewa pihak perusahaan tidak mau menemui kami. Kami juga kecewa dengan TNI /Polri. Berjam-jam kami tunggu tapi mereka tidak bisa mempertemukan warga dan pihak perusahaan. Apa gunanya petugas jika tidak bisa memediasikan kami," ujar Muklis dalam aksinya.
Muklis menuntut agar perusahaan transparan dalam penerimaan tenaga kerja dan penyaluran dana CSR perusahaan itu.
“Itu sudah ada pertemuan sebelumnya, tapi mereka berkhianat. Rekrut karyawan diam-diam, penyaluran CSR tidak jelas,” kata Muklis disambut teriakan demonstran lainnya.
Belakangan, mereka berhasil masuk ke kompleks perkantoran dan bertemu dengan perwakilan PT PAG.