Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oey Soe Tjoen, Batik Tulis Alus Peranakan Diambang Kepunahan, Satu Kain Dibuat Selama 3 Tahun

Kompas.com - 22/08/2021, 06:56 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pemilik salah satu batik tulis halus peranakan tertua di Pekalongan, Jawa Tengah, yang terkenal karena pembuatnya "perfeksionis" memperkirakan produknya tak bisa dipertahankan lagi alias akan punah dalam waktu dekat.

Bagi para kolektor, batik tulis halus bukan hanya selembar kain, tapi simbol hubungan erat warga Tionghoa dan Jawa.

Tak ada papan nama Oey Soe Tjoen, usaha batik berusia hampir 100 tahun, di Jalan Kedungwuni, yang terletak sekitar tiga puluh menit jika berkendara dengan mobil dari alun-alun Pekalongan.

Baca juga: Javier, Sosok Anak Muda Penerus Legenda Batik Lasem, Ada Doa di Selembar Kain

Yang ada hanya papan kecil putih dengan tulisan Traditional 'Batik Art', sehingga pengunjung dari luar kota mungkin harus tersesat beberapa kali sebelum menemukan tempat itu.

Meski dari luar tampak seperti hunian lainnya, rumah di balik terali cokelat khas Tionghoa itu adalah saksi bisu terbentuknya batik Oey, satu dari hanya dua usaha batik tulis halus peranakan yang masih bertahan di Pekalongan.

Di kalangan para kolektor, batik itu dikenal sebagai yang paling halus dan paling peduli pada detil, maka bisa dijual dengan harga hingga puluhan bahkan ratusan juta Rupiah.

Namun bagi Widianti Wijaya, generasi ketiga, atau mungkin yang terakhir, usaha itu tinggal menunggu "napas terakhir".

Widianti bercerita bagaimana mereka bertahan dengan bisnis itu selama 20 tahun dengan sosok para pembatik yang dia sebut menjadi "seniornya", karena mengajarinya memahami proses pembuatan batik dari nol.

Baca juga: Dosen UNY Ciptakan Alat Dorong Efektivitas Produksi Batik Tulis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com