Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga di Maluku Jadikan Dugong yang Terdampar sebagai Santapan, Begini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 21/08/2021, 07:24 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com- Kasus dugong terdampar di pesisir pantai di wilayah Maluku dalam beberapa tahun terakhir terus terjadi.

Ada dugong yang terdampar dalam kondisi telah mati. Ada juga dugong terdampar masih dalam keadaan hidup.

Dalam beberapa kasus, dugong yang ditemukan terdampar dalam keadaan sudah mati lalu ditanam oleh warga.

Sedangkan, dugong yang terdampar dalam keadaan masih hidup, ditolong oleh warga dengan cara dikembalikan ke habitatnya.

Kasus terbaru, dua ekor dugong kembali terdampar di pesisir pantai Dusun Tihu, Desa Tahalupu, Pulau Kelang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku pada Rabu (18/8/2021).

Warga kemudian memasak dan mengonsumsi bangkai dugong tersebut.

Baca juga: Sempat Ditolong, Dugong yang Mati Terdampar Disembelih dan Dimakan Warga

Dugong dipotong dan dagingnya dikonsumsi

Seokor dugong ditemukan terdampar di pesisir pantai Dusun Tihu, Desa Tahalupu, Kabupaten Seram bagian Barat, Maluku, Rabu (18/8/2021)dok warga Seokor dugong ditemukan terdampar di pesisir pantai Dusun Tihu, Desa Tahalupu, Kabupaten Seram bagian Barat, Maluku, Rabu (18/8/2021)

Warga yang menemukan dua dugong itu terdampar sempat memberi pertolongan, namun salah seekor dugong akhirnya mati

Saat terdampar, dugong yang mati tersebut mengalami sejumlah luka di bagian kepala diduga karena menabrak karang saat terjebak air laut surut.

Dugong yang mati itu tidak ditanam oleh warga atau dibuang ke laut.

Warga justru memotong-motong dugong tersebut, selanjutnya dagingnya dibagi-bagikan ke masyarakat setempat untuk dimasak dan dikonsumsi.

Baca juga: Tabungan Kholil Rp 36 Juta Raib akibat Penipuan Voucer Pulsa, Ini Tanggapan BRI

Sedangkan bagian tubuh dugong lainnya ditanam warga di tepian pantai.

Warga memotong dan mengonsumsi daging dugong karena mereka beranggapan, daging dugong yang dimakan dapat menjadi obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan juga menyehatkan tubuh.

“Dagingnya di makan karena warga di sini percaya daginya bisa menjadi obat untuk menyembuhkan penyakit dan menyehatkan tubuh,” kata Muhamad Aswin salah seorang warga setempat saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Warga Potong dan Masak Bangkai Dugong Berbobot 100 Kg yang Terdampar di Maluku

Sangat disayangkan

Keputusan warga Pulau Kelang memotong dugong yang mati terdampar dan menyantap daginya itu sangat disayangkan oleh pihak Pendayagunaan dan Pelestarian Loka PSPL Sorong.

“Jadi memang yang kasus kemarin itu kami sangat sesalkan itu kenapa masyarakat memotong dugong itu dan mengkonsumsi dagingnya,” kata Sub Koordinator Pendayagunaan dan Pelestarian Loka PSPL Sorong, Hendrik Sombo kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon seluler, Jumat (20/8/2021).

Hendrik mengaku, pihaknya sempat mendapatkan informasi bahwa ada dua ekor dugong yang terdampar di Pulau Kelang.

Saat itu pihak Loka PSPL Sorong yang memiliki wilayah kerja hingga ke Maluku dan Maluku Utara ini sempat berkoordinasi dengan warga untuk memantau kondisi kedua dugong tersebut.

Koordinasi dilakukan untuk memastikan dugong yang mati terdampar itu dapat diperlakukan dengan baik dan dimakamkan.

“Kita kontak ke sana untuk sosialisasi tapi sayangnya kita terlambat karena warga sudah memotong-motong dugong untuk dikonsumsi, dan sisanya yang tidak bisa dikonsumsi ditanam,” ujarnya.

Baca juga: Nelayan Sabu Raijua Temukan Dugong Mati Terdampar di Pantai, Proses Pemakaman Pakai Ritual Adat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com