PALEMBANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Kadinkes Sumsel) Lesty Nuraini mendapatkan pesan WhatsApp dari Prof dr Hardi Darmawan, Jumat (23/7/2021).
Dalam pesan itu Hardi meminta nomor kontak Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.
Keduanya sempat berbincang dan mengatakan bahwa keluarga dari almarhum Akidi Tio hendak menyumbangkan dana bantuan sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumsel.
Lesty pun lalu menghubungi Kapolda Sumsel untuk meminta izin memberikan nomor ponselnya kepada Hardi.
Eko yang tak menaruh kecurigaan pun langsung menyambut baik niat dari keluarga Akidi.
Baca juga: Apakah Harta Warisan Kena Pajak dan Wajib Dilaporkan di SPT?
Lesty dan Hardi lalu diundang ke ruangan Kapolda Sumsel untuk membahas rencana penyerahan bantuan itu.
Dari pertemuan itu, Hardi menyarankan agar penyerahan bantuan itu dilakukan secara terbuka agar diketahui publik sebagai bentuk transparansi.
Seluruh pimpinan yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diundang untuk menghadiri acara simbolis di Mapolda Sumsel, termasuk para tokoh masyarakat dan Gubernur Sumsel Herman Deru.
"Pak Kapolda selalu mempunyai pikiran yang positif bahwa ini niat baik dari pada keluarga, di mana kita sedang menghadapi pandemi mengakibatkan efek tidak hanya kesehatan, tetapi juga ekonomi," kata Lesty saat di kantor Gubernur Sumsel, Kamis (5/8/2021).
Lesty pun mengaku tak mengenal siapa keluarga Akidi maupun Heriyanti. Ia mengenal sosok Prof dr Hardi Darmawan yang merupakan senior di bidang kesehatan dan salah satu tim Satgas Covid-19.
"Jadi kami tidak ada menaruh curiga. Saya tidak mengenal keluarga Akidi, tetapi Prof Hardi tentunya (kenal)," ujarnya.
Baca juga: Kadinkes Sumsel Orang Pertama yang Hubungi Kapolda Terkait Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio