Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Kapolda Sumsel Dipercaya untuk Bantuan Rp 2 Triliun Akidi Tio, Berawal dari Kabar Kadinkes

Kompas.com - 06/08/2021, 07:18 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Kadinkes Sumsel) Lesty Nuraini mendapatkan pesan WhatsApp dari Prof dr Hardi Darmawan, Jumat (23/7/2021).

Dalam pesan itu Hardi meminta nomor kontak Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.

Keduanya sempat berbincang dan mengatakan bahwa keluarga dari almarhum Akidi Tio hendak menyumbangkan dana bantuan sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumsel. 

Lesty pun lalu menghubungi Kapolda Sumsel untuk meminta izin memberikan nomor ponselnya kepada Hardi.

Eko yang tak menaruh kecurigaan pun langsung menyambut baik niat dari keluarga Akidi.

Baca juga: Apakah Harta Warisan Kena Pajak dan Wajib Dilaporkan di SPT?

Lesty dan Hardi lalu diundang ke ruangan Kapolda Sumsel untuk membahas rencana penyerahan bantuan itu.

Dari pertemuan itu, Hardi menyarankan agar penyerahan bantuan itu dilakukan secara terbuka agar diketahui publik sebagai bentuk transparansi.

Seluruh pimpinan yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diundang untuk menghadiri acara simbolis di Mapolda Sumsel, termasuk para tokoh masyarakat dan Gubernur Sumsel Herman Deru.

"Pak Kapolda selalu mempunyai pikiran yang positif bahwa ini niat baik dari pada keluarga, di mana kita sedang menghadapi pandemi mengakibatkan efek tidak hanya kesehatan, tetapi juga ekonomi," kata Lesty saat di kantor Gubernur Sumsel, Kamis (5/8/2021).

Lesty pun mengaku tak mengenal siapa keluarga Akidi maupun Heriyanti. Ia mengenal sosok Prof dr Hardi Darmawan yang merupakan senior di bidang kesehatan dan salah satu tim Satgas Covid-19.

"Jadi kami tidak ada menaruh curiga. Saya tidak mengenal keluarga Akidi, tetapi Prof Hardi tentunya (kenal)," ujarnya.

Baca juga: Kadinkes Sumsel Orang Pertama yang Hubungi Kapolda Terkait Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio

 

Acara simbolis di Mapolda Sumsel 

Prof dr Hardi Darmawan, dokter keluarga almarhum Akidi Tio mengatakan di Mapolda Sumsel pada Senin (26/7/2021), ia semula mendapatkan telepon dari salah satu anak Akidi.

Dalam sambungan telepon itu, ia diminta untuk memberikan bantuan sebesar Rp 2 triliun ke warga Sumsel.

Keluarga Akidi pun meminta agar dana itu diamanahkan ke Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.

Sebab, jenderal bintang dua ini diketahui mengenal keluarga almarhum saat sedang bertugas di Aceh.

"Awalnya saya mengira telepon itu panggilan saya sebagai dokter. Karena sudah 48 tahun saya dokter keluarga almarhum bapak Akidi. Ternyata diminta untuk menyerahkan bantuan Rp 2 triliun ke Kapolda Sumsel untuk warga Sumsel yang terdampak PPKM," kata Hardi.

Sementara Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menjelaskan, semula ia mendapatkan kabar pemberian bantuan dari keluarga Akidi Tio itu dari Kadinkes Sumsel dan dokter pribadi keluarga Akidi. 

"Karena saya dengan ibu Kadinkes berada dari platform yang sama soal Covid-19 sehingga saya menerima untuk menyampaikan bantuan ini diberikan pribadi kepada saya. Sehingga saya tanyakan maksud dan tujuannya cuma hanya untuk penanganan Covid-19 masyarakat Sumsel. Bukan saya sebagai Kapolda (pemberian bantuan) tapi saya sebagai pribadi, yang penting amanahnya tersampaikan," ujar Eko, Kamis (5/8/2021). 

Selain itu, Eko pun mengakui jika ia mengenal almarhum Akidi dan seorang anaknya bernama Ahong saat bertugas di Aceh Timur.

Ia sendiri tak mengenal Heriyanti yang merupakan anak Akidi sebelumnya. 

"Saya tidak mengenal Heriyanti," ungkapnya.

Baca juga: Kapolda Kaget Keluarga Almarhum Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Sumsel Terdampak Pandemi


 

Bilyet giro tak bisa dicairkan 

Keluarga almarhum Akidi Tio keluar dari ruang pemeriksaan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan setelah dimintai keterangan terkait bantuan Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19, Senin (2/8/2021).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Keluarga almarhum Akidi Tio keluar dari ruang pemeriksaan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan setelah dimintai keterangan terkait bantuan Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19, Senin (2/8/2021).

Satu minggu setelah acara simbolis dilakukan, Heriyanti pun diundang penyidik ke Mapolda Sumsel pada Senin (2/8/2021).

Ia pun menjalani pemeriksaan selama delapan jam untuk dimintai keterangan terkait bilyet giro sebesar Rp 2 triliun yang tak bisa dicairkan, termasuk Prof dr Hardi Darmawan.

Dari hasil kroscek penyidik ke Bank Mandiri, saldo yang ada pada tabungan Heriyanti ternyata tak mencukupi. 

"Hasil koordinasi pengecekan ke Bank Mandiri sesuai dengan bilyet giro kemarin, klarifikasi bank bahwa saldo di rekening tersebut tidak cukup (Rp 2 triliun)," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi saat menggelar pers rilis di Mapolda Sumsel, Selasa (3/8/2021). 

Supriadi menjelaskan, saldo bilyet giro tersebut rencananya akan ditransfer ke rekening milik Kepala Bidang Keuangan Polda Sumsel. 

"Penerimanya dibukakan rekening Mandiri atas nama Kabid Keuangan, sesuai yang ada di bilyet gironya," kata Supriyadi.

"Bisa dipastikan saldo yang ada di rekening bilyet giro Heryanti, itu saldonya tidak cukup," tambahnya.

Baca juga: Diperiksa 8 Jam di Polda Sumsel gara-gara Bantuan Rp 2 Triliun, Dokter Keluarga Akidi Tio: Saya Capek

 

Permohonan maaf Kapolda Sumsel 

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri bersama Kabid Humas Polda Sumsel memberikan keterangan pers terkait bantuan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio, Kamis (5/8/2021).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri bersama Kabid Humas Polda Sumsel memberikan keterangan pers terkait bantuan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio, Kamis (5/8/2021).

Atas kejadian itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat Indonesia maupun Kapolri.

Ia mengaku bahwa kejadian ini akibat dirinya yang kurang teliti sebelum menerima bantuan tersebut.

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, Kapolri, para anggota polri se-Indonesia, juga masyarakat Sumsel terutama tokoh masyarakat Sumsel kepada Forkopimda, Gubernur, Pangdam, Danrem dan yang lain juga langsung dilibatkan dalam acara kemarin, sebagai pribadi dan Kapolda Sumsel saya mohon maaf atas kegaduhan ini," kata Eko saat menggelar konferensi pers di Mapolda Sumsel, Kamis (5/8/2021).

Selain itu, Eko pun mengaku memaafkan keluarga Akidi Tio meskipun sampai saat ini uang bantuan itu masih belum dipastikan cair atau tidak.

"Terlepas ada atau tidaknya dana itu nantinya, saya sudah memaafkan keluarga besar Akidi maupun pihak lain yang menghujat maupun berempati kepada saya, saya juga berterima kasih. Saya sudah memaafkan semuanya dan terima kasih. Walaupun dana itu nanti ada atau tidaknya," kata Eko.

Baca juga: Meski Dimaafkan Kapolda Sumsel, Kasus Sumbangan Rp 2 Triliun Anak Akidi Tio Tetap Berlanjut 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com