Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Diperpanjang, Pelaku Usaha: Kami Pilih Kibarkan Bendera Kuning, Artinya Bisa Mati Kapan Saja...

Kompas.com - 03/08/2021, 16:32 WIB
Aam Aminullah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Ketua Forum Komunikasi Pariwisata Sumedang Nana Mulyana menyayangkan kebijakan pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Perpanjangan PPKM, kata Nana, berdampak pada tidak bisa beroperasinya usaha pariwisata, hotel, dan restoran di Kabupaten Sumedang.

Baca juga: Setelah Pedagang dan Pengusaha Hotel di Jabar, PKL di Banten Juga Kibarkan Bendera Putih

"Kami kira, kebijakan pemerintah pusat terus memperpanjang PPKM ini karena tingkat vaksinasi di daerah juga rendah. Seperti Sumedang, sekarang ini seharusnya sudah ada di level 3, karena selain zona oranye, kasusnya juga turun," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumedang ini, usai audiensi dengan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Gedung Negara, Sumedang, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Para Pedagang Kibarkan Bendera Putih, Terpuruk dan Menyerah Hadapi Pandemi

"Hal ini berdampak besar pada sektor pariwisata yang tidak dapat beroperasi di tengah PPKM level 4. Kondisi membuat pelaku pariwisata, hotel, dan restoran makin terpuruk," tutur Nana menambahkan.

Baca juga: Jika PPKM Darurat Diperpanjang, Saya Akan Serahkan Seluruh Karyawan ke Negara agar Diberi Makan

Nana mengatakan, pihaknya tak setuju dengan perpanjangan PPKM. Karena, pelaku pariwisata di Sumedang sudah menunggu terlalu lama.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Ini Syarat Naik KA Jarak Jauh dan KA Lokal

"Kita sudah terlalu lama menunggu, sejak awal pandemi, 1 tahun 8 bulan kita menunggu. Dan sekarang ini sudah bukan waktunya menunggu lagi. Ini waktu yang terlalu lama. Kita sudah tidak bisa bertahan dengan kondisi seperti ini," ucap Nana.

Pengusaha "mati"

Nana menyebut, jika PPKM terus diperpanjang dan sektor pariwisata tak kunjung dibuka, maka akan semakin banyak pelaku usaha yang "mati" akibat tempat usahanya tutup dan tak mampu lagi menutupi beban perusahaan.

Untuk diketahui, destinasi wisata di Sumedang mencapai ratusan. Mulai dari kelompok penggerak pariwisata (Kompepar), obyek wisata skala mikro, hingga obyek wisata yang terdaftar resmi mencapai 35 pelaku wisata.

Kemudian, hotel melati hingga hotel berbintang di Sumedang mencapai 90 hotel dan restoran, rumah makan juga jumlahnya ratusan.

"Hotel berbintang saja sekarang hanya menyisakan 20 persen karyawannya, sisanya, 80 persen di-PHK. Ini juga hampir terjadi merata di hotel, tempat wisata, dan restoran di Sumedang. Di tengah situasi PPKM terus diperpanjang, terus terang kami juga para pengusaha sudah banyak yang tidak sanggup lagi untuk bertahan," ujar Nana.

Bendera kuning

Nana mengatakan, sebagai bentuk protes keras terhadap pemerintah pusat, para pelaku usaha akan serentak memasang bendera kuning di seluruh obyek wisata, hotel, dan restoran di wilayah Sumedang mulai Rabu (4/8/2021) pukul 10.00 WIB.

"Kalau daerah lain bendera putih, kami pilih bendera kuning. Ini artinya, kami bisa mati kapan saja, tapi kami juga bisa kembali hidup jika kebijakan pemerintah berpihak kepada para pelaku pariwisata, hotel, dan restoran," ujar Nana.

Dia menilai, daripada terus memperpanjang PPKM, sebaikanya pemerintah bersinergi dengan para pengusaha pariwisata, hotel, dan restoran untuk mempercepat proses vaksinasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Regional
Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Regional
Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Regional
2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

Regional
Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Regional
Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Kami akan Kembalikan Kejayaan Bumi Sriwijaya

Pj Gubernur Sumsel: Kami akan Kembalikan Kejayaan Bumi Sriwijaya

Regional
Detik-detik Satu Warga Purworejo Terseret Ombak Genjik hingga Hilang

Detik-detik Satu Warga Purworejo Terseret Ombak Genjik hingga Hilang

Regional
Usai Rakernas, PDI-P Purworejo Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup

Usai Rakernas, PDI-P Purworejo Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup

Regional
Gunung Marapi Meletus Lagi dan Lontarkan Abu Setinggi 1 Kilometer

Gunung Marapi Meletus Lagi dan Lontarkan Abu Setinggi 1 Kilometer

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com