Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Akibat Covid-19 Solo Tinggi, Gibran: Pasiennya Bukan dari Solo Semua

Kompas.com - 29/07/2021, 16:01 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Penanganan Covid-19 di Solo, Jawa Tengah pada penerapan PPKM Level 4 menjadi perhatian pemerintah pusat.

Hal ini disebabkan karena tren kasus dan positivity rate yang cukup tinggi.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, kasus kematian terkait Covid-19 yang masih tinggi karena pasien yang dirawat bukan hanya dari Solo.

"Sudah saya jelaskan kemarin. Angka kematiannya tinggi tapi pasiennya bukan dari Solo semua. BOR-nya tinggi pasiennya juga bukan dari Solo semua," kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Viral Video Kakek 67 Tahun Berjuang Kayuh Sepeda Pinjaman Puluhan Km untuk Ikut Vaksinasi Covid-19

Gibran juga menambahkan sebagian besar pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit karena memiliki komorbid dan belum divaksin.

Berdasarkan data Covid-19 Solo hingga 28 Juli 2021 untuk jumlah warga yang meninggal dunia tercatat ada sebanyak 877 orang.

"Dari data kemarin juga sudah saya pastikan semuanya sudah dapat akses oksigen, dapat obatnya, lalu saya pastikan juga berapa persen yang belum divaksin dan berapa persen yang punya komorbid," terang dia.

"Iya, mohon maaf yang meninggal kebanyakan yang belum divaksin sama sekali dan punya komorbid," tambahnya.

Gibran menjelaskan orang yang sudah divaksin masih bisa tertular Covid-19.

Namun, dengan adanya vaksin, maka potensi seseorang untuk bergejala atau jatuh sakit dengan kondisi parah ketika tertular virus corona dapat dikurangi.

"Kalau sudah divaksin apalagi divaksin dua kali ya pasti sembuhnya cepat. Kayak saya," ungkap Gibran.

Maka dari itu, percepatan program vaksinasi masyarakat terus dia lakukan. Hal tersebut untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.

"Percepatan vaksinasi terus kita kebut," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.

Baca juga: Bantuan Kentang dan Telur Diduga Disunat, Warga Penerima BPNT di Banyumas Mengadu ke Polisi

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memantau ketat penerapan PPKM Level 4 di Solo Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pasalnya, tren kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Solo Raya dan DIY sampai saat ini masih meningkat.

Menurut Luhut, penegakan aturan PPKM level 4 dinilai perlu diberlakukan untuk wilayah Solo Raya. Hal ini disebabkan tren kasus dan positivity rate yang cukup tinggi.

“Tanpa penguatan di hulu, kapasitas respon di sektor hilir akan full dan menyebabkan peningkatan angka kematian,” ungkap Luhut dalam keterangan resminya, Senin (26/7/2021).

Sejalan dengan itu, Luhut mengimbau agar pemerintah daerah melakukan sosialisasi ke warga agar dapat menempati isolasi terpusat yang telah disediakan.

“Saya minta kepada TNI dan Polri agar dapat membujuk pasien-pasien khususnya lansia dan penderita yang memiliki penyakit komorbid (penyerta) agar dirawat di isolasi terpusat sehingga dapat dipantau dan mendapatkan pasokan oksigen yang cukup,” kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com