MAGETAN, KOMPAS.com – Anggota DPRD Kabupaten Magetan, Jawa Timur mendesak pemerintah daerah untuk membuat formulasi belajar tatap muka yang sesuai dengan penerapan prokes setelah pelonggaran PPKM.
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Magetan Joko Suyono mengatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan harus mempunyai terobosan baru pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka.
“Sudah barang tentu tidak harus full sekolah, bisa separuh sekolah atau seperempat sekolah, tapi ini harus dilakukan,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Rabu (28/07/2021).
Baca juga: Pelajar SMA di Kalbar Mulai Divaksin Covid-19, Persiapan Belajar Tatap Muka Terbatas
Pembelajaran secara daring, menurut Politisi PDIP ini, kurang efektif.
Mengingat, masih banyak kendala yang dihadapi daerah. Menurutnya, anak-anak didik saat ini lebih suka memanfaatkan gadget untuk hiburan.
Dia menilai, lamanya siswa sekolah tidak melakukan belajar secara tatap muka berpengaruh terhadap kualitas penyerapan materi pendidikan siswa.
Pembelajaran secara daring yang dijalankan oleh pemerintah selama pandemi Covid-19, menurutnya, juga tidak bisa maksimal diterima oleh siswa karena sejumlah keterbatasan yang dialami siswa.
“Bisa 80 persen gadget itu hanya untuk main untuk game, main TikTokan dan YouTube-an,” imbuhnya.
Baca juga: Tak Ingin Warga Isoman Meninggal, Wali Kota Madiun Sulap 12 Gedung Sekolah jadi Lokasi Isoter