Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

738 Balita dan Anak di Semarang Terpapar Covid-19, Sebagian Besar dari Klaster Keluarga

Kompas.com - 25/06/2021, 22:25 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat sejak awal pandemi merebak ada sebanyak 738 anak yang telah terpapar Covid-19.

Jumlah kasus Covid-19 sebanyak itu diderita oleh balita dan anak dalam rentang usia 0-10 tahun.

"Pasien anak porsinya sekitar 5 persen, terbanyak masih dewasa. Mungkin kalau kota besar lain kasus anak banyak ya. Di kita masih 5 persenan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Penumpang Pesawat Surabaya-Pontianak yang Positif Covid-19 Beli Surat PCR Palsu dari Calo

Hakam menjelaskan, balita dan anak sebagian besar terpapar dari klaster keluarga yang kini menyumbang kasus aktif terbanyak di Kota Semarang.

"Ini klaster keluarga kan luar biasa. Di bawah 18 dan balita juga kena. Sekarang ini kasus di Kota Semarang naik. Kecepatan penularannya luar biasa terutama dari klaster keluarga. Misal dalam rumah ada 7 orang bisa kena semuanya," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah mengirimkan sejumlah sampel whole genome sequencing (WGS) pasien Covid-19 sejak sebulan lalu.

Namun, hingga kini pihaknya belum menerima hasil sampel yang dikirim tersebut apakah terdeteksi varian baru atau tidak.

"Kita sebulan lalu kirim WGS belum jadi, bahkan sudah lebih. WGS yang sudah kirim ke UGM hasilnya belum ada. Fokusnya untuk penderita anak-anak atau CT rendah diutamakan. Mungkin di-skip, untuk penderita anak agar tahu mutasi atau virusnya itu jenis apa," ungkapnya.

Baca juga: Viral Video Angin Puting Beliung Berwarna Putih di Jeneponto, Ini Penjelasan BMKG

Hakam meminta kepada masyarakat agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan karena penularan Covid-19 sudah semakin cepat.

Terlebih, banyak rumah sakit yang penuh dan mobil ambulans pun kelebihan kapasitas atau overload.

"Kita sampaikan lagi ke masyarakat karena tidak ada lagi hal lain yang bisa mencegah virus ini kecuali hanya protokol kesehatan yang dilakukan displin dan bertanggung jawab," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com