LAMONGAN, KOMPAS.com - Akses masuk keluar Desa Sidodowo di Kecamatan Modo, Lamongan, untuk sementara dibatasi (lockdown) menyusul banyak warga yang terpapar Covid-19.
Bahkan, empat warga meninggal dunia usai dikonfirmasi positif terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufiq Hidayat mengatakan, lockdown akan membuat penularan dan penyebaran Covid-19 dapat diminimalisasi setelah banyak warga terpapar Covid-19.
Terlebih lagi, sudah ada empat warga setempat yang meninggal dunia usai dikonfirmasi positif terpapar Covid-19.
"Warga banyak yang (mengalami) sakit batuk, pilek, panas setelah tiga hari sepulang dari acara pengiringan pengantin dari Desa Janar di Kecamatan Boerno, Bojonegoro," ujar Taufiq melalui keterangan tertulis, Jumat (4/6/2021).
Dari informasi yang diperoleh Dinkes Lamongan, kejadian tersebut berlangsung tiga hari setelah Hari Raya Idul Fitri lalu.
Pada saat itu, ada delapan mobil yang sempat ikut rombongan mengiringi acara pengantin itu ke Bojonegoro, dilakukan tanpa penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran.
"Di awal kasus tanggal 23 (Mei) ada dua pasien yang dirujuk ke RSML (Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan) dan RSUD dr Soegiri. Keduanya meninggal dunia dengan tes PCR positif (terpapar Covid-19)," ucap Taufiq.
Pasien yang sempat dirawat di RSML kemudian meninggal dunia di rumah pada tanggal 28 Mei 2021.
Namun, oleh pihak keluarga, proses pemulasaraan jenazah pada saat itu dilakukan tanpa protokol kesehatan yang dianjurkan.
Dua hari kemudian, pihak keluarga yang terlibat dalam proses pemakaman dilakukan tes swab antigen dan kemudian dikonfirmasi positif terpapar Covid-19 pada 3 Juni 2021.
Saat ini, mereka masih dilakukan perawatan medis di klinik yang berada di Kecamatan Kedungpring.