Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penemuan Limbah Medis di Tepi Jalan Gianyar, Polisi Dalami Sejumlah Saksi

Kompas.com - 01/06/2021, 16:42 WIB
Ach Fawaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GIANYAR, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Laorens Rajamangapul Heselo menyampaikan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan limbah medis di Kelurahan Bitera, Kabupaten Gianyar.

Sejumlah saksi yang merupakan warga Kelurahan Bitera dimintai keterangan terkait penemuan limbah medis dengan berat 35 Kg itu.

"Kami lakukan intogerasi kepada warga di lokasi penemuan, tapi itu cuma intogerasi biasa dan tidak ada pemeriksaan karana masih dalam penyelidikan," kata Laorens, saat dihubungi, Selasa (1/6/2021).

Laorens menuturkan, hingga sejauh ini pihaknya belum bisa menyimpulkan dari mana limbah medis itu berasal.

Baca juga: Geger, Penemuan Limbah Medis di Tepi Jalan Gianyar, Beratnya 35 Kg

Kendati begitu, ia telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi seperti Dinas Kesehatan hingga Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gianyar.

"Kami juga belum menentukan apakah sampahnya itu dari rumah sakit atau tidak. Makanya kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan juga, apakah dengan sampah begini masuk dalam kategori digunakan di rumah sakit apa tempat praktik mandiri atau tidak," ujar dia.

Sementara, untuk pasal yang akan digunakan terkait penemuan limbah medis itu, pihaknya belum menentukan karena masih tahap penyelidikan.

Namun, jia itu termasuk kategori limbah medis tentu akan dipakai Pasal 60 Undang-Undang, Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau UU PPLH dengan ancaman pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp 3 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com