AMBON, KOMPAS.com - Warga di Kota Tual, Provinsi Maluku, heboh dengan penemuan limbah medis Covid-19 yang dibuang sembarangan di area tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Ohoitel, Kecamatan Dula Utara.
Limbah medis yang dibuang dan dibiarkan berserakan di area TPA itu bukan pertama kali terjadi.
Salah satu warga desa setempat, Jusman Rengirit mengatakan, praktik pembuangan limbah medis sudah terjadi sejak lama.
Pria yang bekerja sebagai anggota keamanan di area TPA itu menyebutkan, pihak yang membuang limbah medis itu selalu datang menggunakan ambulans dan memakai alat pelindung diri lengkap.
"Kejadian begini sudah lama sekali, bukan baru hari ini, sudah dari tahun 2019 lalu. Itu yang buang petugas kesehatan mereka datang dengan ambulans," kata Jusman kepada Kompas.com via telepon seluler, Kamis (4/3/2021).
Limbah medis yang masuk kategori limbah infeksius atau bahan berbahaya dan beracun (B3) yang ditemukan itu berangam. Mulai dari alat rapid test yang telah dipakai, masker, sarung tangan medis, infus, dan lainnya.
Baca juga: Kisah Melissa, WN Perancis yang Menikah dengan Pria Asal Lombok, Mengaku Suka Tempe Goreng
Jusman mengaku telah beberapa kali mendapati ambulans memasuki wilayah itu dan membuang limbah medis.
Jusman juga telah memperingatkan sejumlah orang yang memakai APD lengkap tersebut. Ia berulang kali meminta mereka tak membuang limbah medis di TPA Ohoitel.
"Saya suruh diangkat lalu dibakar, tapi hanya sekali itu saja mereka bakar setelah itu sampai oras (saat ini) tidak pernah bakar lagi, ini kan mengganggu dan membuat resah," ujarnya.
Jusman tidak memahami prosedur penanganan limbah B3, tetapi yang ia tahu limbah medis tak bisa dibuang sembarangan di lokasi terbuka.
Hal ini berbahaya karena banyak pemulung yang setiap hari memungut sampah di area TPA.
"Saya berpikir begini mereka buang limbah medis bagitu dong (mereka) aman pakai sarung tangan, sepatu sedangkan sarung tangan yang dong pakai dong buang di situ coba dong pikir risiko pemulung di situ tidak safety, mereka pakai tangan kosong, ini kan ancaman," ungkapnya.