Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Tahun Gempa Yogya, Guncangan 57 Detik dan Warga yang Semakin Guyub

Kompas.com - 27/05/2021, 19:48 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Suasana pagi di Padukuhan Potrobayan, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, Yogyakarta tampak bersih dan asri.

Sejak beberapa hari terakhir warga sekitar membersihkan Monumen Gempa 2006 untuk persiapan mengenang 15 tahun lalu gempa yang meluluhlantakkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sebagian Jawa Tengah.

Di Padukuhan Potrobayan RT 03 berdiri monumen mengenang gempa bumi yang merenggut ribuan nyawa dan menghacurkan ribuan rumah.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul,jumlah korban meninggal di wilayah Bantul ada 4.143 korban, dengan jumlah rumah rusak total 71.763, rusak berat 71.372, rusak ringan 66.359 rumah.

Total korban gempa DIY dan Jawa Tengah bagian selatan seperti di Klaten tercatat 5.782 lebih orang meninggal dunia, 26.299 lebih luka berat dan ringan, 390.077 lebih rumah roboh akibat gempa waktu itu.

Baca juga: Mengenang Gempa Yogya dengan Berkunjung ke Monumen Gempa di Bantul

Monumen didirikan sekitar 400 meter dari tempuran Sungai Opak dan Oya, di bawahnya ditengarai sebagai pusat gempa.

Monumen dibangun tepat 10 tahun terjadinya gempa bumi yakni 2016 lalu.

Tahun ini, rencananya warga Bantul akan mengenang 15 tahun gempa bumi. Ilalang yang tumbuh di sekitar monumen  sudah dibersihkan oleh warga sejak sepekan terakhir.

"Sudah sejak hari Minggu (23/5/2021) mulai dibersihkan," kata Suwarno (54) saat ditemui Kompas.com di rumahnya hanya beberapa meter dari monumen, Selasa (25/5/2021).

Monumen ini memang terletak belasan kilometer dari Kota Bantul ini cukup asri, karena terdengar suara air dari sungai yang terletak tepat di belakang monumen.

Monumen terdiri dari satu tugu terletak di tengah merupakan prasati yang diandangani oleh Kepala BNPB waktu itu Willem Rampangilei.

Lalu, ada tiga batu prasasti yang ditandangani Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Bupati Bantul Periode 2015-2020 Suharsono, dan Rektor UPN Veteran Yogyakarta Sari Bahagiarti K.

"Banyak yang datang ke sini, seperti orang bersepeda, atau saudara yang dari jauh menyempatkan melihat monumen, sempat ramai saat ada off-road di sekitar sungai," kata Suwarno.

Suwarno sendiri tinggal di sekitar monumen sejak 10 tahun lalu. Sebelumnya, ia tinggal di Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Bantul.

Dia dan keluarga juga merasakan dahsyatnya gempa bumi 2006 lalu. Masih tersimpan erat dalam benaknya gempa berkekuatan 5,9 SR mengguncang rumahnya sekitar pukul 05.55 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com