Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-gempa Nias Barat Jumat Siang, hingga Sabtu Pagi Tercatat 38 Kali Gempa Susulan

Kompas.com - 15/05/2021, 10:33 WIB
Hendrik Yanto Halawa,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOTA GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Gunungsitoli, hingga pagi ini Sabtu (15/5/2021) telah mencatat 38 kali gempa susulan pascagempa di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, pada Jumat (14/5/2021) pukul 13.33 WIB. 

Gempa awal dengan magnitudo 7,2 dan yang dimutakhirkan jadi bermagnitudo 6,7 dirasakan hingga Aceh, Medan dan Sumatera Barat.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Gunungsitoli Buha M Simanjuntak mengatakan, gempa yang dicatat terakhir masih terjadi hingga Sabtu (15/05/2021) pukul 09.14 WIB. 

Gempa tersebut bermagnitudo 3,5, di lokasi 0,14 lintang utara dan 96,81 bujur timur, dengan kedalaman 46 Km, 117 Km dari barat daya Kabupaten Nias Barat dan tidak menimbulkan tsunami.

"Sampai pagi ini masih terjadi gempa susulan dan tercacat sudah 39 sejak gempa utama kemarin," kata Buha M Simanjuntak melalui sambungan telepon, Sabtu (15/5/2021).XXXX

Baca juga: BMKG: Gempa Nias Barat Tak Berpotensi Tsunami, Getaran Dirasakan hingga Aceh

Gempa dangkal

Gempa-gempa susulan mulai terjadi sejak pukul 13.43 WIB hingga pagi ini Sabtu (15/5/2021) pukul 08.53 WIB,  dengan rentang kekuatan gempa berkisar dengan Magnitudo 5,3 hingga 2,7.

Buha M Simanjuntak  menegaskan bahwa gempa-gempa yang terjadi masih tergolong jenis gempa dangkal. Gempa terjadi pada zona outer-rise.

"Gempa bumi tersebut memiliki mekanisme sesar turun (normal fault). Dan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ucapnya.

Ia mengimbau seluruh masyarakat yang berada di Kepulauan Nias, tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu juga bila terjadi gempa segera menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

Serta jangan lupa memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. 

Baca juga: Memahami Zona Outer Rise dari Gempa Nias Barat, Tak Boleh Diabaikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com