Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Bantu Kakek Abdon, Satu-satunya Tulang Punggung Keluarga, Istrinya Sudah 17 Tahun Sakit Lever

Kompas.com - 07/05/2021, 05:10 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Kakek Abdon Dindus tetap bekerja keras menghidupi keluarganya. Meski usianya tak lagi muda, kakek Abdon merupakan satu-satunya tulangga punggung keluarga.

Kakek Abdon rutin berangkat bekerja ke sekitar pukul 06.00 Wita. Hampir setiap hari, ia berjalan kaki ke sungai yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya di Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan beban Kakek Abdon dengan cara berdonasi, klik di sini

Di sana, kakek Abdon mengumpulkan batu sungai. Batu itu lalu dipikul ke rumah.

Kakek Abdon lalu memecahkan batu itu menjadi kerikil di rumahnya. Cuaca panas di daerahnya tak membuat surut semangat sang kakek.

Kakek Abdon terpaksa bekerja tanpa memakai baju untuk mengusir hawa panas. Ia memecah batu tersebut dengan palu seorang diri.

"Dari pagi sampai siang, saya kumpul dan pikul batu pakai karung ke rumah. Sorenya lanjutkan meniti batu-batu ini," tutur kakek Abdon kepada Kompas.com, Kamis (29/4/2021) siang.

Kakek Abdon tak kenal lelah melakukan aktivitasnya. Kegiatan itu dilakukan agar anak, cucu, dan istri, harus bisa makan.

Baca juga: Kisah Kakek Abdon, Setiap Hari Memecah Batu Sungai untuk Dijual, Istrinya Menderita Sakit Lever

Kegiatan itu dilakukan kakek Abdon sejak 2001. Ia terpaksa memecah batu karena tak ada lahan yang mau digarap.

Untuk pergi menjadi buruh harian juga ia tak sanggup. Satu-satunya jalan agar ia dan keluarga bisa hidup adalah mengambil batu kali.

"Batu-batu yang sudah dipecahkan ini saya taruh dalam karung. Kemudian dijual dengan harga Rp 25.000 per karungnya," ungkapnya.

Hasil jual batu tersebut dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan pokok keluarga, membeli obat untuk istrinya yang sedang sakit lever, dan membayar uang sekolah satu anak dan tiga cucunya.

Kondisi memburuk saat pandemi

Sebelum pandemi Covid-19, hasil penjualan kerikil bisa mencapai Rp 400.000 sampai Rp 500.000. Meski jumlah itu tak pasti.

Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan beban Kakek Abdon dengan cara berdonasi, klik di sini

Namun, pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap penghasilan kakek Abdon. Ia kesulitan menjual kerikil tersebut.

"Tidak banyak yang beli sekarang. Kalau rezeki bisa dapat Rp 100.000 hingga Rp 200.000 sebulan. Tentu penghasilan ini tidak cukup untuk kehidupan keluarga. Tetapi mau bagaimana lagi," tutur kakek Abdon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic" di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Regional
Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com