Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik KRI Nanggala-402 Hilang Kontak hingga Dinyatakan Tenggelam, Kejanggalan Terjadi Saat Periskop Tak Muncul

Kompas.com - 25/04/2021, 14:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam dan terdeteksi di kedalaman 850 meter.

Tenggelamnya kapal selam ini bermula saat prajurit TNI AL melakukan latihan penembakan senjata strategis di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021) dini hari.

Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono sempat menjelaskan detik-detik hilangnya KRI Nanggala-402.

Kejanggalan mulai terlihat ketika kapal selam masuk ke dalam air.

Baca juga: Curhat Kerinduan Abang Kandung Kru KRI Nanggala-402 Asal Aceh: Kami Sering Dibilang Mirip, Kemana-mana Berdua, Baju Pun Sering Sama...

Periskop yang seharusnya tetap muncul, justru tidak terlihat di permukaan.

"Harusnya saat tenggelam tadi, masih ada periskop pasti kelihatan. Ini tak ada periskop dan komunikasi saat itu tidak terjalin," kata Laksamana Yudo saat jumpa pers, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Kronologi Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Berawal dari Latihan Perang

Berawal latihan perang hingga komunikasi terakhir

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Insiden ini diawali saat kapal selam buatan Jerman tersebut hendak melakukan latihan tembak torpedo kepala perang, Rabu (22/4/2021).

KSAL menjelaskan isyarat terbit atau dimulainya latihan sekitar pukul 02.30 Wita.

Pukul 03.00 Wita, kru kapal selam meminta izin menyelam pada kedalaman 13 meter untuk persiapan menembak torpedo.

Sea rider penjejak beserta Kopaska juga telah siap untuk mendampingi kapal selam.

Pukul 03.30 Wita, torpedo telah diperiksa dan siap meluncur.

Baca juga: Kenangan Manis Ibunda Komandan KRI Nanggala-402: Perjumpaan Terakhir, Diajak Heri Masuk Kapal Selam

Pukul 03.46 Wita, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 yang perlahan mulai menyelam dan tak terlihat. Padahal seharusnya, periskop masih tetap muncul.

Saat itu KRI Nanggala-402 semestinya meminta otorisasi penembakan, tetapi saat dipanggil, tidak ada jawaban.

Sejak pukul 03.46 Wita itu lah, KRI Nanggala sama sekali tidak memberi respons.

Baca juga: KRI Nanggala-402 Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter, Ini Kesulitan yang Dihadapi Tim

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com