Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi KKB di Beoga Papua Disebut Makin Mundur, Warga Pendatang Dievakuasi

Kompas.com - 16/04/2021, 15:11 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pascakedatangan 100 personel Satgas Nemangkawi, kondisi Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, disebut berangsur kondusif.

Meskipun begitu, kelompok kriminal bersenjata (KKB) masih berada di sana. Namun, mereka tak melepas tembakan lagi.

"Mereka (KKB) masih terlihat di kejauhan, posisi mereka semakin mundur," ucap Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Beoga Ipda Ali Akbar, Jumat (16/4/2021).

Sebelumnya, pada Rabu (14/4/2021) siang, KKB yang berada di ujung Lapangan Terbang Beoga dipukul mundur oleh anggota Brimob Polri dan Batalyon Infanteri Raider 715/Mtl.

Alhasil, pesawat yang dinaiki Satgas Nemangkawi berhasil mendarat.

Baca juga: Warga Pendatang di Beoga Sudah Dievakuasi ke Mimika, Keberadaan KKB Masih Terlihat

Warga pendatang dievakuasi

Akibat penembakan guru SD Inpres Beoga, Oktovianus Rayo, yang diduga dilakukan KKB, membuat seluruh warga pendatang mengungsi ke markas Komando Rayon Militer (Koramil) dan Polsek Beoga.

Mereka kini telah dievakuasi, seusai lapangan terbang dinilai aman untuk dilalui.

"Semua sudah dievakuasi, total ada 42 orang, kemarin terakhir sudah terbang ke Timika," ujar Ali saat dihubungi Kompas.com.

Ali menambahkan, kondisi keamanan di Beoga pun kondusif, sehingga warga berani beraktivitas di siang hari.

Baca juga: 100 Personel Sudah Ada di Beoga, Satgas Nemangkawi: Cepat atau Lambat KKB Ini Pasti Tertangkap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com