SAMARINDA, KOMPAS.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memastikan pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur, tak mengganggu kawasan konservasi dan seluruh satwa yang hidup di dalamnya.
Siti memastikan konsep ibu kota negara bernuansa lingkungan yang hijau dan modern (green smart city).
Hal tersebut disampaikan Siti saat mengunjungi lokasi ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), didampingi Gubernur Kaltim, Isran Noor, Sabtu (3/4/2021).
“Jika ada masih kawasan yang hijau, maka tetap dipertahankan. Sebaliknya, jika ada kawasan yang rusak, maka segera dihijaukan kembali,” ungkap Siti, melalui keterangan resmi Humas Pemprov Kaltim.
Baca juga: Buntut Video TikTok Napi Wanita dan Pria Berjoget, Kalapas II B Pariaman Dinonaktifkan
Karena alasan itulah, kata Siti, dirinya berkunjung langsung ke lokasi ibu kota negara.
Sesuai agenda, Siti dijadwalkan berkunjung ke titik pembangunan pusat gedung pemerintahan RI dan peninjauan persemaian modern di areal menara pantau api atau Tower Bukit Sudarmono, Kecamatan Sepaku, PPU.
Titik ini disebut sebagai titik nol dan letak istana presiden RI.
"Makanya kami ke lokasi ini. Untuk memastikan, betul-betul lokasi yang disiapkan sesuai dengan kondisi geografis di daerah ini," tegas dia.
Untuk kawasan yang rusak, kata dia, sedang dilakukan dipersiapan untuk penghijauan.