KOMPAS.com - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya sedang kritis lantaran tidak ada lagi yang tersisa alias kosong.
Hal tersebut terjadi lantaran jumlah pendonor menurun, sementara dalam sebulan terakhir permintaan darah meningkat.
"Memang kondisi (stok darah) di PMI Surabaya sangat kurang. Stoknya setiap hari habis," kata Kabid Pelayananan Humas PMI Kota Surabaya, Martono Adi Triyogo, seperti dilansir dari Surya.co.id, Jumat (19/3/2021).
PMI Surabaya setiap hari harus melayani permintaan 300 kantong darah untuk Kota Pahlawan saja.
Baca juga: Sanur Disiapkan Jadi Zona Hijau Pariwisata, 35.000 Orang Bakal Divaksin dalam Sebulan
"Sedangkan stok darah di PMI Surabaya hanya berjumlah 200 kantong," kata dia.
PMI Surabaya bahkan melakukan sejumlah upaya untuk menarik antusiasme pendonor.
Misalnya sosialisasi pentingnya berdonor darah, serta penjelasan bahwa donor darah tidak menularkan Covid-19, serta memberikan hadiah menarik.
"Kami berikan pemahaman bahwa donor darah tidak berbahaya, namun justru penting. Kami juga siapkan suvenir hingga door prize kepada para pendonor," tambah dia.
Namun, sejumlah cara tadi dinilai masih belum maksimal. Karenanya, pihaknya berharap Pemkot Surabaya ambil bagian dalam sosialisasi donor darah.
Terutama, bagi para PNS di lingkungan pemkot.