TANA TORAJA, KOMPAS.com-Bandar Udara Toraja dulunya bernama Bandara Buntu Kunik, berada di kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Bandara Toraja dibangun di atas tanah seluas 141 hektar dengan panjang landasan pacu pada tahap awal sepanjang 1.600 meter yang bisa didarati pesawat jenis ATR, kemudian apron seluas 94,5 x 67 meter dan taxiway 124,5 x 15 meter.
Luas bangunan terminal sekitar 1000 meter persegi yang mampu menampung 150 penumpang.
Bandara Toraja dibangun sejak tahun 2011 untuk menggantikan Bandar Udara Pongtiku di Rantetayo, namun sempat tersendat.
Di masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, bandara ini kemudian kembali dibangun pada 2018, tahap I oleh pemerintah pusat dan rampung pada pertengahan tahun 2020.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerjanya saat meninjau Bandara Buntu Kunik, Tanatoraja, Sulawesi Selatan pada Jumat (28/2/2020) lalu mengatakan pengerjaan tahap I sudah selesai pada bulan Mei.
"Tahap I dengan panjang runway 1.600 meter, sudah bisa didarati pesawat ATR berkapasitas 72 penumpang,” kata Budi.
Sementara pembangunan tahap selanjutnya atau perpanjangan runway hingga 2.000 meter ditargetkan selesai pada Oktober 2020, sehingga bisa didarati pesawat yang lebih besar seperti Boeing 737.
Menhub mengungkapkan, tidak mudah untuk membangun Bandara Buntu Kunik karena kondisi topografi yang curam.
"Memang ada kendala teknis seperti membuat turap 30 meter, lalu ada selokan yang tidak boleh patah. Saya minta pembangunan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjamin keselamatan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI agar menyelesaikan pembangunan infrastruktur transportasi untuk meningkatkan pariwisata dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan,” ucap Budi.
Pada 20 Agustus 2020, pesawat milik maskapai penerbangan Wings Air menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara Toraja.
Pendaratan pesawat jenis ATR/72-600 itu dilakukan usai uji coba lintasan dengan pesawat jenis kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan.
Perubahan nama
Nama Bandara Toraja (Toraja Air Port) sebelumnya bernama Bandara Buntu Kunik berganti nama sesuai kesepakatan bersama yang dibahas dalam pertemuan antara pemerintah kabupaten dengan tokoh adat yang berlangsung di Hotel Sahid Tana Toraja, Kamis (21/5/2020) lalu.
"Semua tokoh-tokoh adat dari 19 kecamatan yang ada di Tana Toraja sepakat menamakan bandara baru Toraja dengan nama Toraja Airport yang sebelumnya bernama Bandara Buntu Kunik," ujar Wakil Bupati Tana Toraja Victor Datuan Batara.
Victor mengatakan, nama Toraja Airport atau Bandara Toraja yang sudah disepakati segera diusulkan ke DPRD Tana Toraja untuk ditetapkan dalam rapat paripurna. Selanjutnya akan diusulkan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk diteruskan ke Kementerian Perhubungan.
"Kesepakatan nama Toraja Airport harus mendapat persetujuan DPRD untuk diusulkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan," tutur Victor.
Pada tahun 2021, pembangunan Bandara masih akan dilanjutkan untuk memotong bukit obstacle di sisi runway, menata kawasan terminal bandara termasuk melebair, menyelesaikan akses jalan, parkir, dan talud air, dan pengadaan alat penunjang seperti sirene, AFL, dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.