Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Mardoton Ajak Nelayan Tradisional Lestarikan Ekosistem Danau Toba

Kompas.com - 15/03/2021, 06:03 WIB
Teguh Pribadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SAMOSIR, KOMPAS.com - Nelayan tradisional di kawasan Danau Toba mengikuti Festival 'Mardoton' atau menjaring ikan dengan perangkap jaring yang dipasang di air. Festival ini digelar untuk mengkampanyekan kelestarian ekosistem air Danau Toba.

Festival dipusatkan sepanjang pesisir pantai Tuk tuk Danau Toba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sabtu (13/3/2021).

Febry Siallagan, dari Komunitas Anak Tao mengatakan, festival ini digelar tepatnya jatuh pada Bulan Sipaha Sada Kalender Batak.

Baca juga: Mencicipi Cita Rasa Buah Dalam Kopi di Kawasan Perbukitan Danau Toba

Ia menjelaskan rangkaian festival ini berfokus pada edukasi. Antara lain, pembentukan komunitas Pardoton (Nelayan Tradisional) dan edukasi ekosistem Danau Toba.

Kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mengembalikan kejayaan nelayan Danau Toba yang hampir 15 tahun belakangan ini terpuruk akibat minimnya hasil tangkapan nelayan.

Ketidak seimbangan ekosistem air Danau Toba saat ini sebagai salah satu pemicu minimnya ikan endemik. Melalui festival ini, Komunitas Anak Tao mengajak semua pihak menjaga ekosistem Danau super prioritas tersebut.

Nelayan juga diajak untuk melestarikan 'Mardoton' untuk menjaga dan melarang pemakaian setrum bom ikan, atau racun serta menargetkan penaburan benih secara berkala.

Baca juga: Jokowi Luncurkan Kampanye Beli Kreatif Danau Toba

Tradisi Mardoton, tradisi menangkap ikan dengan doton

Salah seorang Nelayan Danau Toba yang menggantungkan hidup dari Mardoton adalah Oppu Dika Sinaga (65).

Mardoton, kata dia, adalah cara menangkap ikan setelah nelayan mulai meninggalkan tradisi menangkap ikan dengan bubu sekitar puluhan tahun lalu.

Bahan doton (Jaring) terbuat dari atom maupun berbahan kain yang dirajut menyerupai jaring dengan berbagai ukuran. Bahan jaring tersebut ada yang diproduksi secara pabrikan.

Pandaram atau Nelayan, kata dia, bukan hanya sekedar menangkap ikan. Menangkap ikan dengan cara Mardoton punya teknis khusus dalam memasang perangkap jaring.

Baca juga: Setahun Corona di Indonesia, Ini Sederet Tradisi yang Harus “Mengalah” terhadap Pandemi

Menurutnya, ada kiat kiat tertentu agar dapat menghasilkan tangkapan ikan yang baik dari Danau Toba. Mulai dari mempersiapkan doton (jaring) dan merangkainya dengan pelampung yang dipasang di danau.

"Manopong doton, berarti bermain dengan hitungan, menghitung mata jaring pada doton. Doton tidak dapat dipasang ke danau bila tidak ada "ramo", pelampung," kata Sinaga.

Menurut Sinaga, menyiapkan jaring harus membutuhkan konsentrasi penuh dan pekerjaan ini bukan hal yang gampang dilakukan.

"Ada rumus di dalamnya agar mata jaring tak lari. Doton yang rusak, pada masanya tidak ujuk-ujuk langsung diganti doton baru. Ada cara untuk memperbaikinya yakini "mangumei" istilahnya, yang dalam praktiknya menyatukan kembali yang terpisah, merajut benang-benang yang terkoyak," jelasnya.

Baca juga: Tradisi Surak, Berbagi Kebahagiaan dalam Kepingan Uang Receh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com