KOMPAS.com - Bencana kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Riau semakin meluas dan sulit dipadamkan.
Kepala Manggala Agni Sumatera V Daerah Operasi (Daops) Dumai Ismail Hasibuan mengatakan, titik api baru terpantau di Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Lalu, pada Senin sore, ada tiga titik api baru di Jalan Parit Tugu, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.
Baca juga: Titik Api Karhutla Riau Makin Banyak, Luas Kebakaran Sampai 20 Hektar
Sementara itu, di titik api baru itu petugas mengakui api sulit dipadamkan. Pasalnya, selain sulitnya sumber air dan kedalaman lahan gambut yang mencapai lebih kurang 2 membuat petugas di kesulitan memadamkan api.
"Sumber air minim di lokasi. Kemudian, angin kencang yang membuat asap menyebar. Untuk luas lahan yang terbakar sekitar enam hektar," sebut Ismail.
Menurut Ismail, lahan yang terbakar di kawasan Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, mencapai sekitar 20 hektar dengan kedalaman gambut 1,5 meter.
"Yang terbakar di Lubuk Gaung itu kebun sawit dan semak belukar," sebut Ismail.
Selain itu, kata dia, titik api juga ditemukan di Kelurahan Sukarjo Mesim, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Sementara itu, tim gabungan masih berupaya memadamkan api di gambut tersebut. Penyekatan dilakukan untuk mencegah titik api meluas.
"Kami masih berusaha memadamkan api dan melakukan penyekatan, agar kebakaran tidak semakin meluas," ujar Ismail.
Sebelumnya, pihaknya mengaku membutuhkan bantuan helikopter water bombing untuk pemadaman dari udara.
Baca juga: Jokowi: Meski Banyak Bencana, Kewaspadaan terhadap Ancaman Karhutla Tak Boleh Kendor
Heli water bombing dibutuhkan untuk pemadaman titik api dibagian tengah, dan beberapa titik lokasi karhutla juga sulit ditembus oleh petugas.
"Ya, memang kita berharap ada bantuan heli buat penyiraman dari udara. Kadang di lokasi kebakaran sumber air terbatas dan jauh," kata Ismail.
(Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.