KOMPAS.com - Fenomena langka koloni paus mati terdampar di Perairan Madura, Jawa Timur, menyita perhatian warga, Kamis (18/2/2021).
"Ini fenomena langka, biasanya yang terdampar di pantai hanya beberapa ekor, tapi ini sampai puluhan atau satu koloni. Kami sedang selidiki penyebabnya," ujar Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Jawa Timur, RM Wiwied Widodo, Jumat (19/2/2021).
Wiwied mengatakan, hingga saat ini tercatat ada 52 ekor paus yang ditemukan. Dari jumlah itu, 49 ekor ditemukan mati, dan tiga sisanya ditemukan dalam keadaan hidup.
Untuk tiga ekor paus yang hidup telah digiring ke laut lepas.
Wiwied mengatakan, puluhan paus tersebut ditemukan nelayan sekitar pukul 14.00 WIB pada hari Kamis (18/2).
Lalu, terkait penyebab fenomena itu, Wiwied mengaku masuk mendalaminya.
"Penyebabnya bisa beragam, dari gangguan sonar yang bisa berasal dari gangguan alam seperti gempa atau patahan bumi, atau bahkan mereka hanya mencari makan," kata RM Wiwied Widodo, saat dikonfirmasi, Jumat (19/2/2021).
Menurut Syafii Ma'arif, salah satu nelayan di Kawasan Modung, saat air surut, paus tidak bisa bergerak. Kondisinya pun mengenaskan, ada yang beberapa luka.
"Saya cuma kasihan sama ikannya yang mati. Ada ikan paus yang luka-luka juga," ucap dia.
Para nelayan saat itu sudah mencoba menarik paus tersebut ke tengah, tapi kesulitan. Luthfi mengaku tidak tahu penyebab puluhan paus itu menepi ke pantai.
(Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.