BULELENG, KOMPAS.com - Sebuah dentuman keras menggegerkan warga di Kabupaten Buleleng, Bali, pada Minggu (22/1/2021) sekitar 10.27 Wita.
Dari penelusuran kepolisian, sebelum suara dentuman terdengar ada warga yang melihat benda bersinar di langit.
Sinar tersebut terlihat di Desa Pengastulan dan Dencarik, Buleleng, Bali.
"Hasil penyelidikan dan informasi yang diperoleh dari beberapa tempat di Buleleng seperti Pengastulan dan Dencarik bahwa suara ledakan tersebut terdengar setelah adanya semacam benda yang bersinar dari langit di arah barat laut Buleleng yang jatuh," kata Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/1/2021).
Baca juga: Suara Dentuman Misterius Gegerkan Warga Bali, Sumber Suara Belum Teridentifikasi
Sumarjaya juga memastikan di proyek Bendungan Tamblang, Buleleng, tidak ada aktivitas ledakan.
"Kegiatan blasting bahan peledak (handak) di proyek Bendungan Tamblang, hari ini nihil ada blasting dan Handak dalam keadaan aman," kata dia.
Pusat Gempa Regional (PGR) BMKG Wilayah III Denpasar mencatat anomali sinyal di wilayah Buleleleng, Bali, pada Minggu (24/1/2021) pukul 10.27 Wita.
Anomali sinyal tersebut dipastikan bukan bukan berasal dari sinyal seismik gempa bumi.
Observer PGR BMKG Wilayah III Denpasar Indira mengatakan sinyal tersebut tercatat berdurasi 20 detik.
Kemudian, besarannya setara dengan skala 1,1 magnitudo.
"Durasinya 20 detik, kalau besarannya kami cek kira-kira skala 1,1 magnitudo," katanya di Kantor BMKG Wilayah III Denpasar, Minggu (24/1/2021).
Baca juga: Soal Suara Dentuman Misterius yang Gemparkan Warga di Bali, Ini Penjelasan BMKG
Ia berani memastikan suara tersebut bukan berasal dari gempa karena sinyal hanya tercatat di sensor milik BMKG di Singaraja.
Sementara sinyal terdekat yakni sensor BMKG di Kintamani dan Seririt tak mencatatnya.
"Memang ada anomali sinyal. Namun sinyal ini bukan seismik gempa bumi karena tak tercatat oleh beberapa sensor di sekitarnya, hanya sensor Singaraja saja," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.