KARAWANG, KOMPAS.com - Hasil otopsi mengungkap penyebab kematian Fathan Ardian Nurmiftah akibat hantaman benda tumpul di belakang kepala.
Dia diketahui sebagai korban dugaan pembunuhan yang jasadnya ditemukan terlilit kasur di Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon.
"Penyebab kematian akibat hantaman benda tumpul di kepala sehingga menyebabkan pendarahan di otak," ucap Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana di kantornya, Kamis (14/1/2021).
Sedang pada tubuh remaja 19 tahun itu, kata Oliestha, tak ditemukan luka-luka.
"Hanya lebam biasa," kata dia.
Baca juga: Mayat Terlilit Kasur adalah Mahasiswa Universitas Telkom, Polisi Tangkap Dua Pembunuhnya
Polisi sebelumnya sempat kesulitan melakukan identifikasi lantaran kondisi tubuh korban sudah membengkak.
Berdasarkan hasil otopsi yang disampaikan dokter forensik, korban telah meninggal 2 sampai 4 hari.
Meski begitu setelah melakukan serangkaian tindakan dari pemeriksaan sidik jari hingga otopsi, Oliestha mengonfirmasi bahwa jasad tanpa identitas yang ditemukan di Cilamaya Kulon adalah Fathan Ardian Nurmiftah yang sebelumnya dikabarkan hilang.
"Ada pesan masuk melalui nomor Fathan meminta tebusan Rp 400 juta," ungkapnya.
Oliestha mengatakan pihaknya saat ini tengah fokus memburu pelaku. Lebih dari 10 saksi pun sudah dimintai keterangan, mulai dari keluarga hingga teman korban.
"Kita fokus pengejaran pelaku," ujar Oliestha.
Baca juga: Geger Penemuan Mayat Terlilit Kasur di Karawang, Diduga Korban Pembunuhan