Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal 5 Persen Warga Cianjur yang Abai Pakai Masker

Kompas.com - 15/01/2021, 07:22 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengklaim kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan Covid-19, khususnya dalam memakai masker naik drastis.

Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, saat ini tinggal 5 persen saja warganya yang masih abai atau tidak memakai masker di ruang-ruang publik.

"Kalau dulu di awal-awal 5 persen itu yang pakainya. Sekarang terbalik, ini sinyalemen bagus tinggal terus ditingkatkan lagi kesadarannya," kata Herman kepada Kompas.com disela sidak pemberlakuan AKB Plus di kawasan Pasar Muka Cianjur, Kamis (14/1/2021) siang.

Baca juga: Baru 19 Tahun, Pemuda Cianjur Ini Tega Merampok dan Bunuh Korbannya

Selain itu, tutur Herman, kesadaran pemilik usaha seperti di kawasan pertokoan dan pusat perbelanjaan dalam menyediakan fasilitas untuk cuci tangan dan hand sanitizer terpantau baik, termasuk ketersediaan partisi.

"Kalau kerumunan agak sulit yah. Tapi setidaknya kalau taat pakai masker bisa menekan penyebarannya (Covid-19)," ucapnya.

Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid-19, pemerintah daerah akan meningkatkan sanksi bagi pelanggar.

"Perlu dinaikkan tensinya (sanksi). Kalau yang bandel-bandel kita tutup saja," ujar dia.

Baca juga: Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya Ditangkap di Cianjur

Herman berharap, dengan Adaptasi Kebiasaan Bari (AKB) Plus yang mulai diberlakukan sejak Senin (11/1/2021) hingga 27 Januari mendatang bisa menekan penyebaran virus corona.

"Cianjur ini memang zonanya kuning. Namun, tren kasus positifnya (Covid-19) melonjak sehingga ketaatan terhadap prokes harus terus ditingkatkan," kata Herman.

Herman menambahkan, sejauh ini tercatat 1.500 warga Cianjur sudah terkonfirmasi positif Covid-19 dengan sebaran kasus yang merata di semua wilayah kecamatan.

"Dulu di selatan aman, sekarang (Covid-19) sudah merambah ke sana," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com