Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Gajah Liar Resahkan Warga Pelalawan Selama Sepekan, BBKSDA Riau Bantu Giring ke Kawanannya

Kompas.com - 13/01/2021, 07:50 WIB
Citra Indriani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Hampir sepekan warga Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, diresahkan dengan keberadaan dua ekor gajah sumatera liar yang terpisah dari rombongannya.

Dua gajah itu berada tidak jauh dari permukiman yang membuat warga resah dan takut.

Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah I Andri Hansen Siregar mengatakan hingga Senin (11/1/2021) sore, dua ekor gajah terpantau di semak belukar yang berjarak hanya 300 meter dari rumah warga.

Baca juga: Dibalik Aksi Gajah Betina Puja Tarik Mobil Terperosok Lumpur di Riau, Mobil Ternyata Berisi Obat untuk Gajah Sakit

Dua ekor gajah itu terdiri dari satu gajah dewasa dan satu gajah masih anakan.

"Sebelumnya warga sempat melakukan pengusiran menggunakan petasan. Namun, justru dua gajah itu terpisah. Gajah yang besar itu berada dekat pemukiman warga tepatnya di semak belukar di belakang sekolah dasar Kuala Terusan," kata Hansen dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Ia menjelaskan, gajah itu diperkirakan dari kelompok gajah yang berasal dari Tesso Utara. Dimana lokasi itu merupakan salah satu habitat satwa berbelalai tersebut.

Baca juga: Gajah Betina yang Terluka Parah akibat Jerat Akhirnya Melahirkan

Sementara, hari ini pihaknya akan berupaya kembali melakukan penggiringan bersama masyarakat.

"Kemarin kita sudah lakukan koordinasi dengan warga dan beberapa pihak terkait. Kita juga imbau warga tadi malam, untuk sementara mengurangi aktivitas baik di kebun ataupun di luar rumah. Kecuali petugas jaga yang ditunjuk khusus pada lokasi yang padat penduduk," ujar Hansen.

Dia menambahkan, koordinasi tetap dijaga dengan harapan tak ada lagi miskomunikasi antar warga.

Ia juga mengimbau tidak ada warga yang melakukan penggalangan dari arah berlawanan. Sehingga, satwa dilindungi itu kembali ke jalur dan berkumpul bersama kawanannya.

"Secara alami, hewan ini juga tahu habitat dan ingin berkumpul kembali dengan kawanannya," kata Hansen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com